MEDAN, KOMPAS.com - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan mencatat ada 22 kabupaten di Sumatera Utara yang berpotensi tinggi terjadinya tanah longsor.
Potensi bahaya longsor ini terjadi karena curah hujan yang diperkirakan cukup tinggi selama Maret 2020.
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I Medan Eridawati mengatakan, untuk Maret 2020 ini, potensi bahaya longsor di wilayah Sumatera Utara tingkatnya menengah dan tinggi.
Baca juga: Dinkes Jabar Lacak Orang yang Kontak dengan 2 Pasien Virus Corona
"Ada 22 kabupaten yang berpotensi tinggi mengalami tanah longsor," kata Eridawati, Senin (2/3/2020).
Wilayah yang berpotensi tinggi mengalami longsor yakni Kabupaten Asahan (Kecamatan Aek Songsongan).
Kemudian, Dairi (Kecamatan Gunung Sitember, Pegagan hilir, Siempat Nempu Hilir, Silahi Sabungan, Silima Pungga-pungga, Sitinjo, Tanah Pinem, Tigalingga).
Berikutnya, Deli Serdang (Kecamatan Gunung Meriah, Stm Hulu).
Baca juga: Dua Warga Positif Virus Corona, Ini Respons Cepat Dinkes Jabar
Kemudian, Humbang Hasundutan (Kecamatan Onan Ganjang, Pakkat, Paranginan, Parlilitan, Pollung, Tara Bintang) dan Karo (Kecamatan Barus Jahe).
Labuhanbatu (Kecamatan Bilah Barat, Rantau Selatan, Rantau Utara), Labuhanbatu Utara (Kec. Kualuh Selatan, Kualuh Hulu, Na Ix-X).
Lalu, Mandailing Natal (Batang Natal, Bukit Malintang, Huta Bargot, Kotanopan, Muara Sipongi, Naga Juang, Pakantan, Panyabungan, Panyabungan Barat, Panyabungan Selatan, Panyabungan Utara, Puncak Sorok Marapi, Ranto Baek, Siabu,Tambangan).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.