Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Evakuasi 69 WNI Kru Kapal Diamond Princess dari Jepang ke Pulau Sebaru Kepulauan Seribu

Kompas.com - 02/03/2020, 07:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 69 kru kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang dipulangkan oleh Pemerintah Indonesia pada Minggu (1/3/2020).

Mereka terdiri dari 67 laki-laki dan dua perempuan

Ada 23 personel yang menjemput 69 kru WNI yang dikarantina di kapal pesiar Diamnond Princess akibat wabah virus corona.

Tim evakusi berangkat ke ke Yokohama, Jepang pada Jumat (28/2/2020) menggunakan pesawat jenis Airbus 330 milik PT Garuda Indonesia.

Baca juga: Usai Disterilisasi, 69 ABK Diamond Princess Dibawa ke Pelabuhan Indramayu

Pesawat mendarat di Bandara Haneda Jepang pada pukul 01.00 WIB dan pemulangan dilakukan pada 1 Maret 2020 pada pukul 18.000 waktu Jepang.

Pesawat membawa rombongan tiba di Bandara Internasional Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada Minggu (1//3/2020) pukul 23.00 WIB.

Sebelumnya ada 68 WNI kru yang pulang. Namun seorang WNI yang sebelumnya memilih tinggal di kapal, memutuskan untuk ikut pulang.

Baca juga: Bandara Kertajati Diguyur Hujan, 5 Bus RSPAD Bersiap Bawa ABK Diamond Princess

"Dari dua orang yang semula akan tinggal di kapal, yang satu memutuskan untuk ikut pulang," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Kendati demikian, WNI tersebut tak memberikan alasan mengapa ikut pulang.

"Tidak ada (alasan dari yang bersangkutan)," ujarnya.

Total ada sembilan WNI yang tidak ikut dievakuasi. Satu orang di antaranya memutuskan untuk tetap tinggal di kapal.

Baca juga: Pesawat Garuda yang Jemput WNI Awak Diamond Princess Disterilisasi 3 Hari

 

Diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu

Foto aerial WNI ABK World Dream berjalan setibanya di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Selanjutnya, para WNI itu akan melanjutkan 14 hari masa observasi usai dipulangkan dari Hong Kong akibat mewabahnya virus corona (Covid-19).ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Foto aerial WNI ABK World Dream berjalan setibanya di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Selanjutnya, para WNI itu akan melanjutkan 14 hari masa observasi usai dipulangkan dari Hong Kong akibat mewabahnya virus corona (Covid-19).
WNI kru kapal pesiar Diamond Princess disemporot dengan cairan disinfektan saat mereka turun dari pesawat di Bandara Kertajati, Jawa Barat, Minggu (1/2/2020) pukul 23.00 WIB.

Ada 8 petugas mengguakan pakaian kuning berdiri di ujung tangga pesawat yang melakukan penyemprotan.

Sementara itu di dekat tangga pesawat sudah disiapkan bus RSPAD yang akan mengantar para WNI menuju pelabuhan PLTU Indramayu.

Walaupun sudah dinyatakan sehat oleh otoritas Jepang, para WNI yang tiba terlihat memakai masker mulut.

Baca juga: 68 WNI kru Diamond Princess Menuju Pulau Sebaru lewat Pelabuhan PLTU Indramayu

Dalam proses sterilisasi, masker digunakan agar cairan disinfektan yang disemprotkan tidak masuk ke tubuh melalui mulut.

Mereka juga diminta menutup mata saat proses penyemprotan disinfektan dilakukan.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan para kru kapal pesiar dibawa menggunakan lima bus menuju Pelabuhan Indramayu.

Dari Pelabuhan Indramayu, mereka akan diveakusi ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu menggunakan KRI Suharso.

Baca juga: Sama-sama di Pulau Sebaru, Observasi WNI ABK Diamond Princess dan World Dream Terpisah

Ia juga menegaskan bahwa 69 ABK telah dinyatakan sehat oleh ororitas Jepang.

Meski demikian, proses pemeriksaan intensif akan terus dilakukan untuk memastikan seluruh ABK dinyatakan negatif.

"Jadi mereka yang berangkat ini, ABK ini, sebetulnya sudah mendapatkan sertifikat status sehat dari otoritas Jepang. Karena kalau dia tidak sehat tidak boleh dievakuasi ini yang perlu saya tegaskan," katanya.

"Namun demikian kita jiga akan memperdalam, mencermati lagi sesuai perintah Pak Presiden harus dengan segala kehati-hatian. Maka nanti mereka akan dites ulang dengan standar dan fasilitas yang dimiliki laboratorium penyakit infeksi Kementerian Kesehatan," tambahnya.

Setelah digunakan untuk mengevakuasi para WNI, pesawat Garuda Indonesia akan disterilisasi selama 3 hari. Proses steriliasi tersebut akan dilakukan di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Baca juga: Nelayan Masih Beraktivitas di Sekitar Pulau Sebaru

Dua blok terpisah

Foto aerial WNI ABK World Dream berjalan setibanya di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Selanjutnya, para WNI itu akan melanjutkan 14 hari masa observasi usai dipulangkan dari Hong Kong akibat mewabahnya virus corona (Covid-19).ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Foto aerial WNI ABK World Dream berjalan setibanya di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Selanjutnya, para WNI itu akan melanjutkan 14 hari masa observasi usai dipulangkan dari Hong Kong akibat mewabahnya virus corona (Covid-19).
Selain kru Diamond Princess, Pulau Sebaru juga digunakan untuk observasi kru kapal pesiar World Dream.

Namun ada dua blok terpisah untuk ABK kedua kapal pesiar tersebut.

"Nanti ada dua blok. Ada blok World Dream dan blok Diamond Princess," ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers Kemenko PMK, Minggu (1/3/2020).

Ia mengatakan, batas antara kedua kelompok itu telah dibuat secara jelas. Pembatasan itu dilakukan agar tidak terjadi kumpulan antar kedua kelompok.

"Teknisnya sudah kami bahas, daya dukung dari TNI dan BNPB, serta back up kesehatan dari Sesditjen P2P Kemenkes," kata dia.

Baca juga: Persiapan Pulau Sebaru Tampung WNI dari Kapal Pesiar World Dream Capai 85 Persen

Ada 188 kru WNI kapal World Dream yang dievakusi. Mereka pindah dari kapal Wolrd Dream ke KRI dr Soeharso-990 di Perairan Selat Durian, Kepulauan Riau pada Rabu (26/2/2020 pada pukul 13.00 WIB.

Mereka telah tiba di Pulau Sebaru pada Jumat (28/2/2020).

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis : Devina Halim, Dendi Ramdhani, Deti Mega Purnamasari | Editor: Krisiandi, Robertus Belarminus, Aprillia Ika, Sabrina Asril)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com