KOMPAS.com - "Sesudah ada larangan, saya kehilangan segalanya," kata Agus Joko Supriyatno. "Saya kehilangan rumah, istri dan kesehatan saya."
Selama bertahun-tahun, pria berumur 52 tahun ini membudidayakan terumbu karang yang berkelanjutan di Nusa Lembongan, pulau kecil dekat Bali.
Tahun 2018 pemerintah Indonesia melarang ekspor terumbu karang guna menghentikan panen terumbu karang liar secara ilegal.
Bersamanya, ribuan budi daya terumbu karang yang berkelanjutan turut runtuh.
Baca juga: Kelestarian Ekosistem Terumbu Karang Terancam Rusak, Ini Penyebabnya
Supriyatno memasok ratusan potong terumbu karang per minggu ke toko di Eropa dan China, untuk dipakai sebagai hiasan akuarium.
Namun budi daya bawah airnya ini tutup, dan ia kini menderita stroke, yang menurutnya disebabkan oleh stres.
Kini ia dan banyak lainnya berharap bisa mendapatkan penghidupannya kembali setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mencabut larangan itu awal Januari.
Baca juga: 4 Kapal Wisata yang Merusak Terumbu Karang Raja Ampat
Namun para pegiat lingkungan khawatir tanpa adanya larangan menyeluruh akan memunculkan kembali panen liar, karena terumbu karang liar dan hasil budi daya sulit dibedakan.
Terumbu karang adalah makhluk hidup, hewan tanpa tulang belakang yang hidup dalam koloni yang kompak.
Mereka bisa berasal dari alam liar atau dipelihara di pertanian bawah laut seperti pertanian milik Supriyatno.
Baca juga: Alasan Konservasi Tak Berkelanjutan Momok bagi Terumbu Karang
Tahun 2018 menteri Susi Pudjiastuti ketika itu menganggap perlu ada langkah tegas untuk mengehentikan penangkapan ikan oleh nelayan asing.
Ia juga beranggapan sulit membedakan terumbu karang liar dan hasil budi daya.
Kemudian akhirnya dikeluarkanlah aturan untuk melarang segala jenis ekspor terumbu karang.
Baca juga: Klarifikasi Yayasan Terumbu Rupa tentang Karang Rusak di Pantai Jikomalamo
Menurut satu perkiraan, langkah ini menyebabkan sekitar 12.000 orang di seluruh Indonesia kehilangan pekerjaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.