Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2020, 15:40 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Praktik pemalsuan akun Gojek atau "Gojek tuyul" kembali viral.

Yang terbaru, praktik kecurangan ini terjadi di Jawa Timur. 

Pelaku mampu meraup keuntungan atau bonus mencapai Rp 400 juta. 

Melansir Antara, pelaku berinisial MF memiliki 8.850 nomor ponsel. Polisi juga menyita sebanyak 40 ponsel dari tangan pelaku.

Aplikasi Gojek tuyul pernah marak terjadi di Solo, "Kota Bengawan" sekitar tahun 2017-2018.

Keberadaan aplikasi pasang titik ini sangat merugikan perusahaan, apalagi bagi mitra Gojek lainnya.

"Maraknya itu (Gojek tuyul) antara tahun 2017-2018. Pastinya sangat merugikan," kata pembina basecamp Merak Gojek Terminal Tirtanadi Solo, Awan Suryadi (42), ditemui Kompas.com di basecamp kawasan Terminal Tirtanadi Solo, Jateng, Jumat (28/2/2020).

Baca juga: Pelaku Gojek Tuyul Raup Rp 400 Juta dari Bonus Transaksi Fiktif

Aplikasi Gojek tuyul bisa digunakan dari jarak sekitar 1 kilometer dan dipusatkan dalam satu titik.

Pengguna aplikasi ini biasanya jarang berkumpul bersama driver Gojek lainnya dan cepat mendapat order.

Mereka juga mencari tempat yang lebih aman atau jauh dari driver Gojek yang biasa mangkal.

Hal ini untuk menjalankan praktik nakalnya supaya tidak diketahui driver Gojek lainnya.

"Dia di rumah pasang titik (Gojek tuyul) di situ dia yang dapat orderan. Teman-teman yang nongkrong di situ tidak dapat orderan. Kan kasihan," ungkap dia.

Biasanya. pengguna Gojek tuyul hanya untuk mengejar bonus.

Mereka menggunakan banyak nomor untuk memuluskan aksinya.

Menurut Awan, maraknya aplikasi Gojek tuyul tersebut karena pengaruh bonus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com