Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gojek Tuyul" Raup Rp 400 Juta, Terungkap Bagaimana Kecurangan Kerap Dilakukan

Kompas.com - 28/02/2020, 15:40 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Pasalnya, jika tutup poin atau mencapai 20 poin, bonus yang diterima bisa mencapai Rp 85.000.

"Teman-teman sudah dibelain keluar dari rumah, meninggalkan keluarga, ngetem kalau ada driver yang pasang titik di situ otomatis kena dia dulu karena HP-nya di-root," tutur Awan.

Penggunaan aplikasi Gojek tuyul tidak selamanya mulus.

Jika sampai perusahaan mengetahui, maka pengguna aplikasi tersebut dapat sanksi berupa pemutusan mitra kerja atau terkena suspend (blokir).

"Ada sanksi. Kalau ketahuan kantor bisa kena suspend. Kalau ketahuan sama teman-teman bisa dibawa ke kantor," ujar dia.

Awan menekankan kepada anggota driver Gojek yang tergabung dalam basecamp Merak untuk tidak menggunakan maupun memakai aplikasi Gojek tuyul.

"Anggota kita ada 70 orang. Kita tekankan kepada mereka untuk menghargai keringat sendiri. Kerja yang halal. Tidak menggunakan aplikasi pasang titik," ungkap Awan.

Ketua basecamp Merak Gojek Terminal Tirtanadi Solo, Novi Sindu Jatmiko (42), menambahkan, driver Gojek yang memakai aplikasi pasang titik sudah berkurang banyak.

Sebab, sistem order sekarang mengacak.

Baca juga: Polisi Cari Pemasok Kartu Ponsel untuk Gojek Tuyul di Malang

Driver Gojek nakal yang memakai aplikasi ini bisanya memanfaatkan tempat yang ramai.

Seperti restauran, terminal, dan stasiun. Tempat tersebut potensi untuk dimanfaatkan mereka.

"Kalau aplikasi tuyul itu yang terdekat mungkin bisa. Karena yang terdekat dia, dia yang dapat. Biasanya dia pasang titiknya di tempat ramai," ungkap Novi.

"Biasanya Gojek tuyul itu pasangnya pas di tengah titik. Jadi tidak di pinggir lokasi keramaian," terang Novi menambahkan.

Menurut dia, aplikasi Gojek tuyul ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan menggunakan aplikasi ini cepat mendapatkan order.

"Tapi, biasanya dia mengambilnya agak jauh. Jarak satu kilometer dia bisa pasang titik. Dia punya kerugian harus jalan jauh dulu baru ngambil titik. Tapi dia cepat mengambil orderan. Sebenarnya itu permainan GPS-nya," tutur dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com