KOMPAS.com - Hasil otopsi menunjukkan, penyebab kematian Yusuf Achmad Ghazali, bayi berusia 4 tahun yang ditemukan tanpa kepala di Samarinda bukan karena dibunuh.
Ahli forensik menyimpulkan, organ kepala korban lepas karena pembusukan alami di air selama kurang lebih 16 hari.
Sementara itu, kedua orangtua Yusuf mengaku menerima hasil otopsi tersebut.
Sebelumnya, Bambang Sulistyo dan Melisari bersikukuh buah hatinya telah menjadi korban pembunuhan.
Seperti diketaui, korban tiba-tiba menghilang saat dititipkan di PAUD Jannatul Athfaal Jalan Wahab Syahranie, Jumat (22/11/2019).
Dua pekan kemudian, Minggu (8/12/2020) dia ditemukan tewas tanpa kepala di parit Jalan Pengeran Antasari, Gang 3, RT 30 Kelurahan Teluk Lerong, Kecamatan Samarinda Ulu.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Menurut Kombes Dr dr Sumy Hastry Purwanti, ahli forensik dari Mabes Polri, lepasnya kepala korban karena pembusukan alami selama 16 hari.
Pihaknya menjelaskan, telah memeriksa secara menyeluruh, dari tulang tulang, leher, tulang dada, tulang iga kanan dan kiri serta tulang belikat, panggul, dua tulang paha dan dua tungkai tulang bawah.
Hasilnya, semuanya utuh, tidak ada kekerasan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.