Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembak Kaki Anggota Geng Sadis yang Bacok 2 Warga Kulon Progo

Kompas.com - 19/02/2020, 21:14 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com -Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kulon Progo menangkap Abraham Brian (26), satu dari 3 pelaku pengeroyokan dan penganiayaan di Kapanewon (kecamatan) Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Polisi menangkap pemuda penuh tato pada tubuhnya itu di Terminal Giwangan Yogyakarta pada 18 Februari 2020 malam.

Dalam upaya penangkapan, polisi melumpuhkan Abraham dengan tembakan karena membawa senjata tajam.

"Kami menangkap tersangka ini pukul 20.00 WIB," kata Kapolres Kulon Progo Ajun Komisaris Besar Polisi Tartono, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: Perusakan Diskotek Pentagon, Diawali Pengeroyokan hingga Tabur Bunga Berujung Ricuh

Sekawanan pria membawa pedang panjang berkarat dan senapan angin menyerang orang di 2 tempat berbeda di Desa Kembang, Nanggulan dalam semalam pada Sabtu (1/2/2020) lalu.

Abraham salah satu dari kawanan itu. Selain Abraham, juga Santang Yulianto (37), warga Minggir, Sleman dan Caesar Arya Kusuma (27), asal Gondokusuman, Yogyakarta.

Tartono mengungkapkan, ketiganya berkawan dalam 1 geng.

Tindakan mereka sadis. Mereka naik motor berboncengan dari Sleman ke Nanggulan untuk mencari kelompok geng lawannya di sana.

Mereka langsung menganiaya di tempat orang yang dicari, baik dibacok pedang, maupun diancam dengan senapan.

Kekerasan itu mengakibatkan dua warga menjadi korban di tempat berbeda.

Muhammad Apriyanto (22) asal Jatisarono, Nanggulan jadi korban pertama penganiayaan ini saat berada dekat perbatasan Sleman pada pukul 18.30 WIB.

Lengan kanan Apriyanto luka robek akibat sabetan sajam pelaku. 

Korban lain adalah Marsudi (43) asal Banjararum, Kalibawang, yang mengalami robek pada kepala kiri belakang akibat  dikeroyok di dekat Godean pada pukul 19.30 WIB.

Mukanya juga memar akibat disodok dengan popor senapan angin.

Tartono mengungkapkan, polisi terus mengejar pelaku, termasuk yang belum tertangkap sampai kini. Santang menyerahkan diri ke Ditreskrimum Polda DIY. Caesar masih buron.

"Mereka ini satu geng di mana SY menyerahkan diri. Yang ini (Abraham) tadi malam tertangkap 20.20. Yang ketiga masih DPO. Kami masih lidik dan segera dilakukan penangkapan," kata Tartono.

Baca juga: Pengeroyokan Bripda Adi Berawal dari Ejekan

Kapolres Tartono menegaskan, polisi akan menindak tegas semua aksi kejahatan, terlebih dengan menggunakan senjata tajam maupun senjata api.

Abraham menjadi contoh bagaimana upaya tegas polisi melumpuhkan tersangka.

Menurutnya, polisi tidak segan melakukan tindakan tegas dengan kekuatan kepolisian pada para pelaku kejahatan dengan senjata tajam maupun senjata api di wilayah DIY, khususnya Kulon Progo.

Tindakan itu yakni melumpuhkan pelaku dengan penembakan.

"Itu saya tegaskan untuk para pelaku dan masyarakat yang mau main-main dengan senjata tajam dan senjata api," katanya.

Polisi menjerat ketiganya dengan KUHP pasal 170 ayat (2) tentang pengeroyokan atau pasal 351 ayat (2) tentang penganiayaan, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

"Kepada rekan tersangka yang kemungkinan akan berkembang terutama pada 1 orang  sebagai DPO kami. Segera  menyerahkan diri atau kami mengejar dan menangkap kalian. Saya himbau menyerahkan diri," kata Tartono.

 

Konflik Antargeng

Tiga orang satu motor sambil mengacungkan pedang dan senapan angin bikin geger Kapanewon Nanggulan.

Geng yang diikuti Abraham ini sedang berseteru dengan geng lain. Kebetulan, anggota geng itu warga Nanggulan.

Abraham dan Caesar mengikuti Santang memburu geng lawan sampai Nanggulan.

Mereka datang dengan cara menakutkan karena mengacungkan pedang dan meletuskan senapan angin. Tak hanya menakutkan, mereka menganiaya korbannya dengan sadis.

Abraham mengungkapkan, pertikaian kedua kelompok terkait saling balas bukan terjadi begitu saja. Ini karena kasus lama serta penganiayaan sebelumnya.

"Dia pernah memukul saya. Kami mencari di Nanggulan saja," kata Abraham.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com