Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Berakhirnya Karantina WNI di Natuna, Warga Kota Tua Penagih Mulai Kembali ke Rumah

Kompas.com - 13/02/2020, 06:14 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Masyarakat Desa Kota Tua Penagih, Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) saat ini dipastikan tidak lagi cemas dengan proses observasi dan karantina WNI dari Wuhan, China, yang dilakukan di Hanggar Lanud  Raden Sadjad Ranai.

Hal ini dibuktikan dengan ramainya masyarakat memadati pelantar Kota Tua Penagih untuk memeriahkan kegiatan bhakti sosial yang dilakukan Kemenkes dan TNI. 

Acara bhakti sosial ini sendiri kemudian diakhiri dengan makan bersama.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya Yudo Margono yang juga sebagai penanggungjawab proses observasi dan karantina mengatakan bahwa sebagian masyarakat Kota Tua Penagih yang sempat mengungsi, saat ini sudah kembali dan berkumpul.

Baca juga: Cerita WNI di Singapura yang Tinggal Dekat Lokasi Karantina Virus Corona

Seperti diketahui, ada 285 orang yang dikarantina di Natuna, yang terdiri dari 238 WNI dari Wuhan Provinsi Hubei, China. Lalu sisanya adalah bagian kru penjemput. 

"Alhamdulillah dari 300 masyarakat Penagih yang ada, semuanya sudah kumpul dan kembali kekediaman mereka masing-masing," kata Yudo, Rabu (12/2/2020).

Menurut Yudo, Kota Tua Penagih merupakan kawasan perkampungan yang paling dekat dengan lokasi karantina. Jaraknya hanya sekitar 1 kilometer. 

Baca juga: Karantina Segera Usai, Pemulangan 238 WNI dari Natuna Tunggu Perintah

 

Aktivitas kembali normal

Masyarakat Desa Kota Tua Penagih Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) saat ini dipastikan tidak lagi cemas dengan proses observasi dan karantina yang dilakukan di Hanggar Lanud  Raden Sadjad Ranai ini. Hal ini dibuktikan dengan ramainya masyarakat memadati pelantar Kota Tua Penagih untuk memeriahkan kegiatan bhakti sosial yang dilakukan Kemenkes dan TNI yang diakhiri dengan makan bersama.KOMPAS.COM/HADI MAULANA Masyarakat Desa Kota Tua Penagih Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) saat ini dipastikan tidak lagi cemas dengan proses observasi dan karantina yang dilakukan di Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai ini. Hal ini dibuktikan dengan ramainya masyarakat memadati pelantar Kota Tua Penagih untuk memeriahkan kegiatan bhakti sosial yang dilakukan Kemenkes dan TNI yang diakhiri dengan makan bersama.
Makanya saat ini dilakukan kegiatan bhakti sosial sekaligus bentuk silaturahmi antara tim observasi yang terdiri dari Kemenkes dan TNI.

"Sebenarnya untuk bhakti sosial kesehatan seperti hari ini sudah sejak hari pertama observasi dilakukan, hanya saja hari ini dilakukan sekaligus untuk silaturahmi antar sesama," jelas Yudo.

Bahkan untuk memeriahkan kegiatan hari ini, pihaknya juga menggelar makan bersama dengan menu ayam goreng khas masyarakat Penagih.

Baca juga: 238 WNI Dikarantina di Natuna Bersiap Dipulangkan, Pesawat TNI AU Didesinfeksi

Yudo juga memastikan bahwa sampai saat ini masyarakat Penagih tetap sehat dan aktivitas di Penagih juga sudah kembali normal.

"Yang nelayan sudah melaut, buruh angkut juga sudah ke pelabuhan bahkan yang petani juga sudah turun kekebunnya untuk panen cengkeh. Aktivitas perdagangan juga sudah kembali normal," pungkasnya.

Baca juga: Besok, DPR ke Natuna Cek Observasi WNI Pascaevakuasi dari Wuhan

 

Awalnya sempat tolak karantina

Bupati Natuna Hamid Rizal terus melakukan sosialisasi kesejumlah daerah yang memang berdekatan langsung dengan lokasi karantina di hangar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).KOMPAS.COM/HADI MAULANA Bupati Natuna Hamid Rizal terus melakukan sosialisasi kesejumlah daerah yang memang berdekatan langsung dengan lokasi karantina di hangar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Sebelumnya proses observasi dan karantina yang akan dilakukan di Hanggar Lanud Raden Sadjad terhadap 285 orang termasuk 238 WNI dari Wuhan, China sempat ditolak masyarakat Natuna, terlebih masyarakat Kota Tua Penagih.

Bahkan untuk Penagih sendiri akhirnya ada 29 Kepala Keluarga (KK) yang akhirnya memilih untuk mengungsi karena khawatir akan proses karantina yang dilakukan tersebut.

Baca juga: Hari Ke-9 Karantina, WNI dari Wuhan Sehat, Ucapkan Terima Kasih untuk Warga Natuna

Sebagaimana diketahui bahwa kota Wuhan disebut sebagai sumber penyebaran virus corona yang hingga kini sudah memakan korban jiwa 811 orang dalam waktu satu bulan.

Jumlah ini melebihan total kematian akibat epidemi SARS pada tahun 2002 hingga 2003.

Tidak itu saja bahkan untuk Singapura dan Malaysia yang merupakan negara terdekat dengan wilayah Kepri sendiri saat ini jumlah yang terpapar positif virus corona sudah menxapai 43 kasus untuk Singapura dan 18 kasus untuk Malaysia.

Baca juga: Hari Ke-10 Karantina WNI di Natuna, Semua Sehat, Ditempatkan di 3 Hanggar Berbeda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com