Ketika itu, Sugiyanto yang mendengar kisah adiknya tidak bisa berbuat apa-apa.
Ia kemudian menduga Achmad tewas dianiaya setelah melihat beberapa memar di tubuh Achmad.
"Saya duga adik saya dianiaya. Karena dia meninggal tidak wajar. Jadi kami lapor polisi," katanya.
Menanggapi tudingan tersebut, pihak Lapas membantah perihal dugaan penganiayaan sebagai penyebab kematian Achmad.
Kepala Lapas Klas IIA Samarinda, Muhammad Ilham Agung menjelaskan, Achmad meninggal karena penyakit ginjal.
"Pemeriksaan perawat kami ada gangguan ginjal sehingga mengalami bengkak di perut dan kaki. Secara medis dari perawat kami menyatakan itu," katanya.
Hal itu, lanjutnya, diperkuat dari keterangan para napi di Lapas Samarinda.
Kalapas mengatakan, para napi dan kepala kamar mengaku tidak ada pengeroyokan.
Namun ia akan melakukan penyelidikan internal guna memastikan luka memar di tubuh Achmad adalah luka penganiayaan atau tidak.
"Kalau benar ada penganiayaan pasti kami ketemu, saya yakin. Kami akan selidiki semua informasi yang masuk ke kami," ujar dia.
Baca juga: Seorang Napi Rutan Cilodong Depok Jadi Korban Penipuan
Kanit Jatanras Polresta Samarinda Iptu Abdul Rauf mengemukakan akan melakukan tindak lanjut.
"Setelah ini kami selidiki dulu," katanya.
Polisi akan melakukan pemeriksaan dan menunggu hasil otopsi untuk memastikan penyebab kematian Achmad.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.