"Dikaitkan dengan sejarah kerajaan Sunda dan Galuh juga peninggalannya tidak sama, karena kepercayaannya sudah sendiri kala itu," tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Tenggal Munding Desa Linggawangi Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, menemukan puluhan benda yang diduga artefak batu berbentuk ganesha atau patung gajah duduk serta manusia kerdil pada Minggu (11/2/2020).
Tumpukan artefak batu itu kali pertama ditemukan tertimbun tanah di kawasan Objek Wisata Batu Mahpar, Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.
Sampai akhirnya petugas objek wisata setempat berinisiatif menggali tumpukan yang diduga artefak itu dan menemukan 22 patung. Satu di antaranya adalah patung mirip Ganesha dan sisanya manusia kerdil.
Namun, belum diketahui secara pasti asal muasal atau muncul zaman apa patung itu.
"Awalnya ditemukan oleh pengunjung ke objek wisata Batu Mahpar ini. Lalu pengunjung itu melapor ada tumpukan batu mirip patung tertimbun tanah tapi sedikit menonjol ke permukaan. Setelah digali, ternyata ditemukan patung-patung Ganesha atau gajah duduk dan manusia kerdil," jelas Oys Saadah (23), salah seorang pengurus Objek Wisata Batu Mahpar saat menunjukkan penemuan diduga artefak tersebut, Selasa (10/2/2020) pagi.
Oys menambahkan, patung-patung itu memiliki tinggi 50 sentimeter.
Lokasi penemuannya persis di tepi Sungai Parit Galunggung.
Baca juga: Warga Tasikmalaya Temukan Arca Ganesha di Objek Wisata Batu Mahpar
Sampai sekarang, puluhan benda yang diduga artefak itu dibiarkan tergeletak dan hanya dipasangi garis pembatas tali plastik.
"Ini katanya mau dibawa ke ruangan khusus di lokasi objek wisata. Tapi, karena belum dilakukan, jadi kami pasang garis pembatas pakai tali rapia atau plastik supaya tak terganggu pengunjung di sini," tambah Oys.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.