Anung mengatakan, PMP diketahui hendak berangkat kerja di perkebunan kelapa sawit di Malinau.
Namun, karena mengaku tidak memiliki uang, petugas meminta dirinya untuk tidur di kantor.
"Dia sebenarnya mau kerja ke Malinau, kerja di kepala sawit. Dia juga enggak punya duit cukup ke sana. Jadi, kami minta tetap tidur di kantor, nanti kami yang siapkan," kata Anung.
Sementara itu, Anung mengaku belum bisa menyampaikan alasan PMP membuka jendela darurat.
Ini karena hal tersebut merupakan ranah Pejabat Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan masuk dalam tindak pidana di bidang penerbangan. PPNS telah berkoordinasi dengan polisi untuk kasus tersebut.
(Penulis: Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.