Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien Ningsih Tinampi, Datang dari Kudus, Dua Minggu Mengantre

Kompas.com - 10/02/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Pengobatan Ningsih Tinampi di Jalan Raya Lebaksari, Karang Kepuh, Kelurahan Karang Jati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur masih ramai dikunjungi warga.

Salah satunya, warga Kudus, Jawa Tengah, Muh Ulhaq.

Melansir Tribunnews, Ia jauh-jauh datang ke Pandaan untuk mengantar keluarganya.

Muh Ulhaq mengaku, salah satu keluarganya diduga memiliki penyakit tak wajar.

Pria itu kemudian mengetahui adanya pengobatan Ningsih Tinampi dari Youtube.

"Kami sudah bawa ke mana-mana tapi tidak ada hasilnya. Nah, kemarin lihat video Bu Ningsih di Youtube, kami penasaran," ucapnya.

Ia pun berusaha mendatangi tempat praktik Ningsih Tinampi.

"Kami ingin mengikhtiarkan keluarga kami yang sakit, barangkali bisa sembuh," katanya.

Baca juga: Pengobatan Ningsih Tinampi Disidak Petugas Gabungan, Dinkes Sebut Hanya Pengobatan Tradisional

 

Ningsih Tinampi saat mengobati pasiennya di rumahnya di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (17/9/2019)KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Ningsih Tinampi saat mengobati pasiennya di rumahnya di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (17/9/2019)
Dua minggu mengantre

Muh Ulhaq mengemukakan, untuk dapat berobat ke tempat praktik Ningsih Tinampi, keluarganya harus rela mengantre lama.

"Sudah dua minggu saya menunggu antrean," kata Muh Ulhaq.

Ia bahkan sempat pulang setelah mendaftar untuk menunggu antrean pasien.

"Kemarin setelah mendaftar kami pulang dan ini baru balik lagi hari ini, karena jadwal kami hari ini," ujar dia.

Muh Ulhaq mengaku, tidak tahu menahu perihal inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Dinas Kesehatan dan sejumlah pihak lainnya ke tempat pengobatan Ningsih Tinampi.

Ia mengaku tidak bermasalah dengan hal itu dan ingin mencoba pengobatan Ningsih Tinampi.

Baca juga: Dinkes Jatim: Pengobatan Ningsih Tinampi Bukan Layanan Kesehatan

Imbauan Dinkes

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit
Seperti diberitakan sebelumnya, petugas gabungan dari Dinas Kesehatan Jawa Timur, Kejati Polda Jawa Timur, Dinkes Kabupaten Pasuruan dan IDI Pasuruan melakukan inspeksi mendadak di tempat praktik Ningsih Tinampi, Rabu (5/2/2020).

Dinkes mengimbau, masyarakat memanfaatkan pelayanan pengobatan gratis daripada berobat di tempat pengobatan Ningsih Tinampi.

Sebab, berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh Pemerintah Provinsi, biaya berobat pasien bisa mencapai Rp 10 juta.

"Kami khawatir nanti malah masyarakat penasaran dan mencoba berobat ke sana, padahal berobat ke Ningsih Tinampi tidak murah. Lebih baik memanfaatkan layanan kesehatan yang gratis," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana.

Ia menegaskan, pengobatan Ningsih Tinampi tidak termasuk dalam kategori pelayanan kesehatan.

"Pengobatan Ningsih Tinampi tidak masuk dalam 2 kategori pengobatan tradisional dan konvensional," ucapnya.

Sumber: TribunnewsBogor.com/Tribun Jatim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com