Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kokohnya Kelenteng Thien Le Kong di Samarinda Berusia 115 Tahun, Tiang Miring di Bom Jepang

Kompas.com - 09/02/2020, 14:43 WIB
Zakarias Demon Daton,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Semua material dibawa dari China, bangunannya tanpa paku dan hanya menggunakan pasak.

Tokoh pelopor pendiri bangunan bersejarah ini bernama Oey Khoey Gwan atau lebih dikenal Oey Thjing Tjawan.

Sebagai informasi, tujuh abad silam sebuah bukit di muara Sungai Mahakam jadi sejarah tonggak etnis Tionghoa menginjak kaki di Bumi Kalimantan Timur.

Kala itu, para saudagar dari Tionghoa menjahit layar kapal di perbukitan itu.

Tempat itu kemudian dinamakan jahitan layar oleh Aji Batara Agung Dewa, pendiri Kerajaan Kutai Kartanegara.

Hilir mudik para pedagang Tionghoa pada abad pertengahan banyak meninggalkan jejak artefak, seperti pecahan guci dan keramik yang sebagiannya kini dikoleksi Museum Mulawarman Tenggarong, Kutai Kertanegara.

Baca juga: Seminar Cap Go Meh, Menguak Sejarah Panjang Keberagaman Etnik di Padang

Kala itu mereka menempati kawasan tepian Sungai Mahakam dari arah timur muara Sungai Karang Mumus ke arah barat Samarinda.

Kini kawasan ini jadi permukiman warga Tionghoa yang disebut Pecinan.

Hingga kini, sepanjang tepi sungai ini terdapat banyak bangunan kuno milik etnis Tionghoa.

Sejak kedatangannya, interaksi etnis Tionghoa dan masyarakat sekitar terjalin baik.

Etnis Tionghoa juga terlibat dalam perlawanan terhadap kolonialisme demi kemerdekaan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com