Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Gigit Tangannya dan Pukuli dengan Batu, Sambil Teriak Maling..."

Kompas.com - 07/02/2020, 09:57 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Keberanian tiga bocah di Grobogan, Jawa Tengah, melawan komplotan penculik menjadi viral di media sosial.

Ketiga bocah berinisial DE (10), AD (10) dan RS (10) tersebut mengaku melawan sekuat tenaga hingga menggigit tangan pelaku.

"Kami gigit tangannya, kami pukul batu ke tubuhnya serta pintu mobil. Kami tendang-tendang dan berontak sebisanya. Kami juga berteriak, ada maling !!!," terang AD dan RS.

Baca juga: Keberanian Dua Siswa SD Selamatkan Teman yang Hampir Diculik, Lempar Batu hingga Gigit Penculik

Seperti diketahui, pada Rabu (5/2/2020) pagi sekitar 06.30 WIB, ketiga bocah tersebut berangkat sekolah bersama-sama mengendarai sepeda onthel.

Saat itu, DE berboncengan dengan AD dan RS sendirian.

Tak berselang lama, kurang lebih 20 meter dari sekolah mereka, sebuah minibus berwarna hitam dan berplat B, tiba-tiba berhenti di depan ketiga bocah tersebut.

"Kami kaget dan sepeda kami menabrak mobil hitam itu," kata AD.

Setelah itu, lanjut AD, seorang pria keluar dari mobil dan menghampiri DE.

Pria tersebut membujuk DE untuk ikut masuk ke dalam mobil dengan iming-iming uang satu juta dan jajanan.

Tak hanya itu, pelaku juga menyebut kedua orangtua DE ada di dalam mobil.

"Ayo le melu aku, tak jak jalan-jalan, tak kei duit sak juta karo jajan lan permen. Ojo kesuwen kae lho bapak ibumu ning njero. (Ayo nak ikut saya jalan-jalan. Aku kasih uang sejuta, jajan dan permen. Ayo jangan lama-lama, bapak ibumu itu loh ada di dalam mobil)," kata Pria itu seperti yang ditirukan DE.

Baca juga: Guru di NTT Diduga Siksa Puluhan Murid Minum Air Kotor dan Bau Pesing

Mendengar kedua orangtuanya ada di dalam mobil, DE dan kedua rekannnya mulai sadar pria tersebut memiliki niat jahat.

"Ojo gelem. Diapusi kowe, kan bapak ibumu ning Jakarta (jangan mau. Kamu ditipu, bapak ibumu di Jakarta)," sahut AD dan RS dengan lantang bersamaan.

Melihat keberanian tiga bocah itu, pria tersebut pun mencoba menarik tangan DE untuk masuk ke mobil.

Saat itulah, ketiga bocah melawan sekuat tenaga dan menggigit tangan pria tersebut agar melepaskan DE.

Penjahat tersebut akhirnya melepaskan tubuh DE. DE pun berhasil keluar dari pintu mobil.

Ketiganya lantas terjatuh ke jalan bersamaan dengan kaburnya para penjahat itu.

"Saya langsung sadar kalau itu penculik seperti yang saya lihat di televisi dan di YouTube. Makanya saya berkeras ingin menyelamatkan teman saya. Saat itu kami langsung lapor ke warga dan pak guru," pungkas AD.

DE akan diajak ke Jakarta

Seperti diketahui, kedua orangtua DE bekerja di Jakarta. Sang ayah bekerja sebagai buruh bangunan dan ibunya, Putri Purnamasari, merupakan guru lepas.

DE pun tinggal bersama kakek neneknya di Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung.

Putri mengatakan, setelah kejadian yang menimpa putra pertamanya itu, dirinya berencana akan mengajak DE ke Jakarta.

Putri dan suaminya mengaku segera pulang ke Grobogan usai mendengar peristiwa yang menimpa DE.

"Hubungan saya dan suami, harmonis dan baik-baik saja. Kami pun khawatir dengan anak kami, makanya kami langsung pulang. Semalam sudah sampai sini. Kami merantau ke Jakarta dan meninggalkan DE dengan kakek neneknya di kampung. Alhamdulilah anak saya selamat," terang Putri.

Sementara itu, pihak kepolisian mengaku masih mendalami penyelidikan kasus tersebut. Kesaksian tiga bocah pemberani diharapkan membantu polisi. 

"Kami masih mendalami kasus percobaan penculikan itu. Saat kejadian jalanan desa sepi karena mayoritas warga bertani di sawah. Kami himbau kepada warga untuk berhati-hati dan selalu mendampingi anak-anaknya," kata Kanit Reskrim Polsek Karangrayung, Ipda Abdul Kadir.

(Penulis: Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com