Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Landa Sejumlah Wilayah di Karawang, Warga Mengungsi

Kompas.com - 06/02/2020, 16:36 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Karawang kembali dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Cilamaya.

Sejumlah warga pun mengungsi ke tempat yang aman dari genangan air.

Camat Cilamaya Wetan Basuki Rahmat mengatakan, banjir terjadi di Dusun Cipancuh dan Perumahan Pratama Permai, Desa Tegalwaru, Kabupaten Karawang. Ketinggian air bervariasi.

"Banjir terjadi akibat Sungai Cilamaya meluap. Luapan terjadi lantaran Bendung Barubug tidak mampu menampung air sehingga pintu (air) dibuka," kata Basuki di Perum Pratama Permai, Kamis (6/2/202).

Baca juga: Penyebab Banjir Karawang: Akibat Pembangunan Tanpa Memperhitungkan Lingkungan

Akibat banjir tersebut, sedikitnya 518 rumah terendam dan 1.700 orang terdampak. Sebagian warga juga terpaksa mengungsi.

"Warga sementara diarahkan mengungsi di sejumlah masjid," tambahnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Yasin Nasrudin mengatakan, banjir terjadi di sejumlah titik, yakni Desa Sukamekar Kecamatan Jatisari, Desa Gempol Kolot Kecamatan Banyusari, Desa Tegalwaru Kecamatan Cilamaya Wetan, serta Desa Kamurang dan Desa Parakanmulya Kecamatan Tirtamulya.

"Kami menyiapkan satgas untuk bersiaga di titik banjir dan membantu warga," kata Yasin.

Berdasarkan prakiraan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung terdapat potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir atau kilat pada 6 hingga 8 Februari 2020 di Jawa Barat, termasuk Karawang.

Hal ini disebabkan adanya bibit siklon tropis (92S) di perairan barat Australia yang bergerak ke arah barat daya, daerah tekanan rendah di Samudra Hindia sebelah barat Kepulauan Nias dan Mentawai, serta di perairan utara Maluku Utara.

Kemudian terjadi konvergensi menjang di Kepulauan Mentawai, dari timur Lampung hingga perairan utara Jawa Tengah, dan dari Laut Sumbawa hingga Laut Flores.

Semntara itu, daerah belokan angin terdapat di wilayah Sumatera bagian tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan perairan utara Sulawesi.

"Low level jet stream dengan kecepatan angin lebih dari 25 knot terpantau di wilayah utara Samudera Pasifik Timur Filipina hingga Laut Cina Selatan," kata Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya dihubungi melalui telepon.

Memasuki puncak musim penghujan pada Februari 2020 ini, Tony mengajak senua pihak untuk waspada.

"Ada potensi hujan lebat. Agar diantisipasi curah hujan tinggi agar tidak menyebabkan banjir dan longsor," imbau Tony.

Baca juga: 423 Rumah di Karawang Terendam Banjir, Ketinggian Capai 1 Meter

Masyarakat dapat memntau perkiraan cuaca selama tujuh hari kedepan di website BMKG atau pada link ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com