Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Belum Tentukan Pengganti Risma di Pilkada Surabaya 2020

Kompas.com - 05/02/2020, 11:49 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan (PDI-P) belum menentukan pasangan calon yang bakal diusung dalam Pilkada Surabaya 2020. 

Berdasarkan aturan, PDI-P yang memiliki 15 kursi di DPRD Kota Surabaya bisa mengusung calon wali kota dan wakil wali kota tanpa berkoalisi dengan partai lain.

Tapi hingga tiga bulan jelang pendaftaran, partai berlambang banteng itu belum mendeklarasikan pengganti Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana.

Sementara, lima partai politik lain telah mendeklarasikan jagoan mereka untuk Pilkada Surabaya 2020.

Ketua DPC PDI-P Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari DPP PDI-P.

PDI-P, kata dia, tetap menjadikan Surabaya sebagai 'kandang banteng'.

Baca juga: Mantan Kapolda Jatim Beri 2 Syarat untuk Calon Wakilnya di Pilkada Surabaya

"PDI-P sudah menang tiga kali pilkada di Surabaya. Di pilkada tahun ini, PDI-P menarget menang untuk keempat kalinya," kata Ketua DPRD Kota Surabaya ini, Selasa (4/2/2020).

Meski bisa mengusung pasangan calon sendiri, Adi tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan partai lain. 

"Komunikasi politik dengan partai-partai lain tetap kami lakukan," kata dia.

Sembari menunggu rekomendasi, PDI-P Surabaya membangun struktur pemenangan hingga tingkat anak ranting atau rukun warga.

"Selain itu, kita juga terus mendukung program-program pembangunan Surabaya yang disusun Wali Kota Risma," jelasnya.

DPC PDI-P Surabaya telah menerima pendaftaran 18 calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Para pendaftar berasal dari kader PDI-P, pengusaha, seniman, dan aktivis.

Belasan nama itu telah berada di DPP PDI-P. 

Ke-18 nama pendaftar tersebut yakni, Dyah Katarina (anggota DPRD Surabaya), Armuji (anggota DPRD Jatim), Anugerah Ariyadi (mantan anggota DPRD Surabaya), Mega Djadja Agustjandra (pengusaha), Sutjipto Joe Angga (pengusaha), dan Chrisman Hadi (seniman).

Selanjutnya, Sri Setyo Pertiwi (pengusaha), Laksda TNI (Purn) Untung Suropati, Fandi Utomo (mantan anggota DPR RI), Warsito (mantan anggota DPRD Surabaya), Gunawan (pengusaha), Dwi Astutik (Muslimat NU), Haries Purwoko (pengusaha), Lia Istifhama (fatayat NU), Achmad Wahyuddin (pengusaha), Whisnu Sakti Buana (wakil wali kota Surabaya), Ony Setiawan (aktivis), dan Edy Tarmidy (politisi PDI-P).

Baca juga: Ramai soal Klithih, Ini Geng-Geng Lain yang Mendahuluinya

Sementara itu, Partai Gerindra, PAN, PKB, PPP, dan Partai Demokrat, terus menyusun kekuatan memenangkan mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin.

Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf menyebut, ada partai lain yang bakal menyatakan dukungan.

"Ada beberapa partai yang siap bergabung dalam waktu dekat, sekarang sedang proses akhir komunikasi politik," kata Musyafak Rouf, Ketua DPC PKB Surabaya.

Selain PDI-P, partai yang belum menunjukkan dukungan terhadap calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya adalah Partai Golkar (5 kursi) Partai Nasdem (3 kursi), PKS (5 kursi) dan PSI (4 kursi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com