Hasan Hidayat (23), mahasiswa Wuhan University Technology Jurusan Master Business Administation tiba di rumahnya di Ciputat pada 18 Januari 2020.
Ia pulang sebelum pemerintah menutup akses Kota Wuhan.
Menurut Hasan, saat ini mahasiswa asal Indonesia di Wuhan saat ini sedang libur kuliah. Namun sebagian memilih tidak pulang seperti dirinya, untuk menyelesaikan tesis dan disertasi.
"Kalau saya masih semester awal, jadi baru enam bulan di sana dan saat ini lagi liburan saya pulang. Kebanyakan yang bertahan di sana karena menyelesaikan tugas akhir itu," katanya.
Saat pulang di Tanag Air, Hasan mengaku terus berkomunikasi dengan rekan-rekannya yang di Wuhan. Mereka bertahan di kampus dan tempat tinggal masing-masing.
"Saya jalin komunikasi terus dengan teman di sana, keadaan mereka baik. Tapi, pada stay di kampus dan ada yang di tempat tinggal. Cuma mereka pada khawatir. Secara fisik katanya aman, tapi psikis mereka saja," katanya.
Baca juga: Kisah Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Pulang ke Ciputat Sebelum Akses Ditutup karena Corona
Padahal saat tiba di bandara, suhu tubuh mereka normal.
"Saya sengaja meminta diperiksa di RSUZA untuk meyakinkan diri saya, karena saya akan menemui istri dan anak saya, di kampung,” ujar Sahuddin, salah satu mahasiswa Aceh yang baru tiba dari China, saat ditemui di RSUZA Banda Aceh, Rabu (29/1/2010).
Sahuddin adalah mahasiswa tingkat doktoral di Nanjing Normal University (NNU), Nanjing, China.
Selain Sahuddin, mahasiswa lain yakni Riski dan Zamzami, juga meminta dan menjalani pemeriksaan di RSUZA Banda Aceh.
Baca juga: WNI dari Wuhan Sampai di Indonesia, Ini Tahapan Evakuasi sampai Isolasi
Riski adalah mahasiswa doktoral di Keifang, China dan Zamzami adalah mahasiswa doktoral di University of Hongkong, Hongkong.
Sebelumnya dua mahasiswa masing-masing, Maria dan Dinda sudah diperiksa dan sudah diizinkan pulang ke kampung halaman masing-masing.
“Di Hongkong cuma saya sendiri mahasiswa asal Aceh. Di sana sudah ada 7 korban ( virus corona). Saya bersedia diperiksa untuk memastikan kondisi saya, meskipun saat di bandara, pemeriksa suhu tubuh menunjukkan angka normal,” ujar Zamzami.
Baca juga: Tiba dari China, 5 Mahasiswa Aceh Lakukan Pemeriksaan di RSU Zainal Abidin
Direktur Utama RSUP dr Soedono Madiun Bangun Tripsila Purwaka mengatakan suhu tubuh mahasiswa tersebut panas saat pulang liburan ke kampung halamannya di Kabupaten Madiun.
Mahasiswa tersebut sempat dibawa ke RSUD Caruban sebelum diisolasi di RSUP dr Soedono.
Dari hasil pemeriksaan, mahasiswa tersebut negatif virus corona. Dari foto thorax, dada dan paru-parunya dalam kondisi normal.
“Insya Allah kondisinya baik sekarang dan insya Allah bukan (bukan virus corona),” kata Bangun.
Baca juga: Mahasiswa Asal Madiun Diisolasi di RS Soedono, Hasilnya Negatif Virus Corona
Sebagian mmahasiswa tersebut kuliah di China dengan beasiswa dari perusahaan tambang yang ada di Sulut serta beasiswa dari pemerintah China.
Humas PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Angga Maruli, saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Jumat (31/1/2020) siang mengatakan hanya ada satu penerbangan yang dinaiki para mahasiswa.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa asal Sulawesi Utara Kembali dari China
Adolfina Tinondihang, seorang ibu yang menjeput anaknya di bandara mengatakan, anaknya memang ingin pulang ke Manado.
"Kepulangan anak saya sudah ada pernyataan dari keluarga maupun perusahaan, dan itu disampaikan ke China. Saat ini memang dia lagi libur kuliah. Mereka akan kembali pada Maret, namun menyesuaikan juga dengan kondisi di China," kata Adolfina dikutip dari data PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhammad Isa Bustomi, Aji YK Putra, Daspriani Y Zamzami, Muhlis Al Alawi, Skivo Marcelino Mandey | Editor: Jessi Carina, Khairina, Dony Aprian, Aprillia Ika, Abba Gabrillin, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.