Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Para Orangtua yang Anaknya Kuliah di China kepada Khofifah, Menangis Tersedu hingga Minta Segera Dievakuasi

Kompas.com - 30/01/2020, 06:15 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Sebab, kata Herman, semenjak mewabahnya virus corona di pusat kota Wuhan, mengakibatkan kota-kota lain di Provinsi Hubei, termasuk kota Xianning, Guanxi, Enshi, dan Xiangyang, juga terkena kebijakan karantina oleh pemerintah China.

"Ibu Gubernur, anak-anak itu tidak sama pola pikirnya dengan kita (orang dewasa), Bu. Kalau kita masih bisa berpikir panjang. Tapi, kalau anak-anak sekarang resah. Karena semua kota yang ada di sana, sudah betul-betul di karantina," ujar dia.

Terlebih, menurut Herman, logistik dan kebutuhan sehari-sehari semakin menipis.

"Anak-anak yang di Xianning itu kemarin sore dapat finansial 280 yuan atau Rp 560.000. Itu untuk biaya selama satu minggu. Itu pun Ibu, anak-anak kesulitan untuk belanja," kata dia.

"Karena hanya ada satu toko yang buka di sana dan jadi rebutan penduduk di sana," lanjut dia.

Ia menginginkan anak-anaknya beserta para mahasiswa Indonesia lainnya, bisa segera dievakuasi ke Tanah Air.

"Oleh sebab itu, kami anak Ibu, Ibu juga sebagai tempat berkeluh kesah kami, mohon kami dibantu. Terutama dalam hal evakuasi," imbuh dia.

Menanggapi hal itu, Khofifah meminta para orangtua mahasiswa, selain mahasiswa Unesa, untuk segera menyerahkan identitas lengkap supaya bisa terdata dan segera dikoordinasikan dengan Kementerian Luar Negeri.

"Di luar Unesa, saya minta tolong alamat, nomor telepon, email, visa, kuliahnya di mana, apartemennya di mana, supaya koordinasi saya dengan Kemenlu langsung bisa detail," kata Khofifah.

"Kami sama-sama butuh cepat. Kalau ada identitas lengkap saya kira akan lebih cepat," tutur dia.

Harapan dan keinginan para orangtua mahasiswa itu langsung ia sampaikan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Sama seperti keinginan para orangtua, Khofifah menegaskan, pemerintah juga menginginkan para mahasiswa bisa segera dievakuasi sebekum virus mematikan itu menjangkiti para mahasiswa.

Di sisi lain, Khofifah juga mengungkapkan, sebelum ada langkah evaluasi, Menteri Luar Negeri memastikan semua kebutuhan logistik akan dipenuhi.

"Saya barusan dikirimi Menlu pesan, Bapak-Ibu. Kami melakukan ikhtiar dengan Menlu sangat intensif, harapannya logistik tidak kekurangan. Karena beberapa toko tutup, mereka kesulitan mengakses bahan logistik," ucap Khofifah.

Baca juga: Wali Kota Banjarmasin Ingin Memulangkan Mahasiswa Asal Kalsel yang Terisolasi di China

Pesan yang ia terima dari Menlu Retno, upaya evakuasi kepada mahasiswa agar kembali ke Tanah Air sudah disiapkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com