Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Ada 248 Mahasiswa asal Jatim di China

Kompas.com - 30/01/2020, 05:51 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jumlah mahasiswa asal Jatim yang sedang menempuh studi di China berjumlah 248 orang.

Sebanyak 248 mahasiswa asal Jatim itu tengah menempuh studi di sejumlah perguruan tinggi di China, antara lain, di Kota Wuhan dan Xianning, Provinsi Hubei, daerah awal merebaknya virus corona.

Menurut Khofifah, data 248 mahasiwa asal Jatim di China, sudah disesuaikan dengan data yang dimiliki pemerintah pusat.

"Jadi, hasil koordinasi dengan teman-teman yang memiliki jaringan di sana, ketemulah 248 nama mahasiswa (Jatim) yang sedang studi di sana (China)," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020) malam.

Baca juga: Khofifah Buka Opsi Pulangkan Mahasiswa Unesa dari Wuhan

Meski demikian, lanjut Khofifah, 248 mahasiswa asal Jatim yang sudah terdata tersebut belum final.

Karena itu, ia meminta Bagian Hubungan Luar Negeri (HBN) di Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim untuk membantu melengkapi nama-nama mahasiswa yang belum terdata.

"Jadi, selama ini, memang saya menyampaikan kepada teman-teman yang memungkinkan untuk bisa support data-data (mahasiswa yang belum terdata) itu," ujar Khofifah.

Sebelumnya, kata Khofifah, beberapa mahasiswa asal Pamekasan dan Sampang, Jawa Timur, belum tercatat dalam data yang dimiliki Pemprov Jatim.

Sebab, bupati Pamekasan dan bupati Sampang hanya menginformasikan bahwa ada warganya terisolasi di China. Namun, tidak disertatakan nama dan identitas.

"Tapi, kemudian kami hunting, Alhamdulillah, data-data dari Pamekasan dan Sampang, datanya sudah masuk," tutur Khofifah.

Namun, Khofifah belum bisa memastikan apakah dari 248 nama itu, keseluruhan berstatus mahasiswa atau warga Jatim yang sedang tinggal dan bekerja di sana.

Namun, yang ia ketahui memang terdapat satu balita berusia lima tahun.

"Sejauh yang sudah kami dapatkan, ya, 248 nama itu. Menurut saya, (balita) ini kemungkinan putra dari mahasiswa yang studi di sana," kata Khofifah.

"Tapi, itu hanya data per hari ini. Jikalau malam ini kemudian ada yang mengkonfirmasi kembali, kami sangat terbuka untuk bisa kami jadikan satu kesatuan," imbuh Khofifah.

Ia menambahkan, pertemuan dengan para mahasiswa asal Jatim di Grahadi, Surabaya, kata Khofifah, salah satunya sebagai upaya untuk memastikan dan meyakinkan para orangtua mahasiswa bahwa Pemerintah Provinsi Jatim selalu berkoordinasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait.

Baca juga: Khofifah: 12 Mahasiswa Unesa di Wuhan Kondisinya Sehat

"Kami melakukan ikhtiar dengan Menlu sangat intensif, harapannya logistik tidak kekurangan. Karena beberapa toko tutup, mereka kesulitan mengakses bahan logistik," lanjut Khofifah.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengundang puluhan orangtua mahasiswa asal Jatim yang menempuh pendidikan di China, Rabu (29/1/2020) malam, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur.

Beberapa orangtua yang hadir, diminta Khofifah untuk menyampaikan keinginan dan harapan mereka kepada pemerintah.

Para orangtua mahasiswa berharap anak-anak mereka bisa segera dievakuasi ke Tanah Air seiring merebaknya virus corona di China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com