Sementara itu, warga Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Mahyun Humara (55) mengaku selama musim hujan kali ini, ia telah terjebak macet karena banjir Kahatex sudah 6 kali.
"Saya tiap hari PP dari Cibatu (Garut) ke Bandung. Sudah 6 kali kejebak di sini. Jengkel juga, karena banjir di sini ini menyita waktu, kami gak bisa gerak, kalau maksa nerobos banjir, motor malah mogok," keluh Mahyun.
Mahyun berharap, ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi banjir di depan pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara ini.
Baca juga: Polres Sumedang Terjunkan 40 Personel Alirkan Arus Kendaraan di Sekitar Kahatex
"Iya ini seperti dibiarkan, tidak ada solusi dari pemerintah, padahal tiap hujan di sini selalu banjir. Kami meminta pemerintah tidak menyepelekan banjir di sini. Harus ada solusi karena warga rugi besar dengan adanya banjir ini, kesita waktu, juga tenaga," kata Mahyun.
Sementara itu, pantauan Kompas.com, ketinggian banjir mencapai 60 sentimeter dengan panjang badan jalan yang tergenang lebih dari 200 meter.
Kemacetan panjang terjadi mencapai 6 kilometer, dari arah Cileunyi, Bandung menuju Garut, kendaraan tertahan di sekitar pintu pabrik Kahatex, di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Baca juga: Hingga Jumat Malam, Ribuan Kendaraan Masih Terjebak Banjir Kahatex
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.