Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Dari China, Gubernur dan Kapolda Babel Jalani Pemeriksaan Medis

Kompas.com - 28/01/2020, 16:31 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.comVirus corona yang mewabah ke berbagai belahan dunia membuat semua pihak meningkatkan kewaspadaan.

Termasuk di Kepulauan Bangka Belitung kewaspadaan diterapkan dengan memeriksa rombongan Gubernur Erzaldi Rosman yang baru pulang dari China.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pangkal Pinang bersama Dinkes, Selasa (28/1/2020) di ruang kerja staf ahli gubernur.

Total sebanyak 13 orang anggota rombongan bakal menjalani pemeriksaan, termasuk istri gubernur dan Kapolda Bangka Belitung Brigjen Anang Syarif Hidayat.

Baca juga: Pulau-pulau Kecil di Babel Terancam Tenggelam karena Tambang dan Kebun

Kepala Dinas Kesehatan Bangka Belitung Mulyono mengatakan, skrining untuk mendeteksi dini penyakit corona yang diakibatkan oleh virus Corona.

"Karena gubernur bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke negara China, di mana negara itu sedang terserang Virus Corona," ujar Mulyono, Selasa di kantor gubernur.

Dia menuturkan, KKP dan Dinkes Bangka Belitung akan terus memantau perkembangan anggota rombongan.

Ini merujuk masa inkubasi dalam rentang waktu 14 hari.

Sedangkan rombongan gubernur telah berada di Tanah Air sejak tujuh hari lalu.

Artinya ada waktu tujuh hari lagi dalam masa waspada.

Baca juga: 7 Polisi Babel Dipecat karena Kasus Narkoba dan Perselingkuhan

Usai skrining, Gubernur Erzaldi Rosman mengatakan, pengecekan dilakukan guna melihat kondisi kesehatan setelah melakukan kunjungan ke negara China.

"Dipersiksa dan dicek oleh KKP, karena saya dan ibu Melati bersama staf pulang kunjungan dari Negara China, tandatangan kontrak investasi di kawasan Industri Sadai," katanya.

Dalam kunjungan itu, Pemprov Babel menawarkan industri pengolahan bahan baku kaca dengan investor dari distrik Wuhu China bekerja sama dengan anak usaha Pertamina.

Sementara virus corona diketahui bermula dari daerah lainnya, yakni Wuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com