Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kunjungan Kerja di Gresik, Bagikan 2.020 Sertifikat Tanah hingga Semprot Satpol PP

Kompas.com - 28/01/2020, 15:52 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Senin (27/1/2020).

Dalam kegiatan tersebut, presiden membagikan sertifikat tanah yang diperuntukan bagi warga yang ada di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Tidak hanya membagikan ribuan sertifikat, dalam kesempatan itu Jokowi juga sempat membagikan hadiah sepeda dan berdialog dengan masyarakat.

Ia berharap, sertifikat yang dibagikan itu bisa memberikan manfaat kepada warga yang menerima.

Berikut ini fakta selengkapnya:

Bagikan 2.020 sertifikat tanah

Presiden Joko Widodo berpidato dalam acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Samosir, Sumut, Selasa (30/7/2019). Pemerintah membagikan 1000 sertifikat tanah kepada warga di tujuh kabupaten sekitar Danau Toba. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz.Akbar Nugroho Gumay Presiden Joko Widodo berpidato dalam acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Samosir, Sumut, Selasa (30/7/2019). Pemerintah membagikan 1000 sertifikat tanah kepada warga di tujuh kabupaten sekitar Danau Toba. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz.

Dalam acara kunjungan kerja di Kabupaten Gresik itu, Presiden Jokowi membagikan 2.020 sertifikat tanah kepada warga.

Dengan rincian, 2.000 sertifikat diperuntukan bagi warga yang berlokasi di Gresik, Surabaya, Lamongan, Sidoarjo hingga Kabupaten Bangkalan, Madura.

Sedangkan 20 sertifikat sisanya untuk lahan pemerintahan.

"Ini tadi pembagian sertifikat sebanyak 2.020 dan saya harapkan pada 2024 semua sudah bisa selesai," ujar Jokowi selepas acara penyerahan.

Sementara itu, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil dalam pidatonya mengatakan, di Jawa Timur ada sekitar 19,4 juta bidang tanah yang akan dibagikan sertifikat.

Namun hingga saat ini, baru 10 juta bidang tanah yang baru diselesaikan.

"Di Jawa Timur, sampai tahun lalu, kita sudah sertifikatkan 10 juta bidang. Masih ada 9,4 juta lagi yang harus kita selesaikan, dan rekan-rekan Kanwil Pertanahan Jawa Timur sudah berjanji, paling lambat 2024 semua sudah akan selesai," kata dia.

Baca juga: Dapat Keluhan Warga, Jokowi Tegur Satpol PP: Jangan Suka Mengambil Barang Masyarakat

Presiden ingatkan warga soal utang di bank

Ilustrasi uangSHUTTERSTOCK Ilustrasi uang

Saat acara pembagian sertifikat tanah itu, Jokowi sempat melemparkan pertanyaan kepada kepada warga, terkait peruntukan sertifikat tanah yang akan dibagikan.

Mengetahui pertanyaan itu, salah seorang warga bernama Atikah mendapat kesempatan untuk maju ke podium.

Kepada Jokowi, ia mengaku akan menjaminkan sertifikat itu kepada bank.

Pasalnya, ia membutuhkan modal usaha untuk jualan es degan sebesar Rp 20 juta.

Mendapat jawaban itu, Jokowi memintanya untuk menghitung ulang kebutuhannya. Jangan sampai, utang tersebut justru nantinya memberatkan untuk membayar angsuran.

"Hati-hati lho, jangan-jangan yang Rp 5 juta ini mau buat nyicil sepeda motor baru. Hati-hati ya, kalau mau pinjam di bank dihitung dulu untuk beli apa, harus dirinci betul. Kalau enggak ya pinjam Rp 15 juta saja, jangan Rp 20 juta, nyicilnya berat lho," kata Jokowi.

"Kalau nanti enggak bisa nyicil, ini (sertifikat) hilang lho, hati-hati," tambahnya.

Usai berdialog itu, Atikah mendapat hadiah sepeda dan foto bersama presiden.

Baca juga: Jokowi Akui Kesulitan Kirim Logistik ke WNI di Wuhan

Dapat keluhan warga, Jokowi tegur Satpol PP

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas dengan jajarannya membahas mengenai industri pertahanan, Senin (27/1/2020). Rapat terbatas kali ini bukan dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, melainkan di pabrik PT PAL di Surabaya. Biro Pers Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas dengan jajarannya membahas mengenai industri pertahanan, Senin (27/1/2020). Rapat terbatas kali ini bukan dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, melainkan di pabrik PT PAL di Surabaya.

Saat berdialog dengan salah seorang warga penerima sertifikat, Jokowi sempat mendapatkan keluhan terkait perlakuan Satpol PP.

Atikah, seorang warga Kelurahan Tambakwedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, mengaku alasannya ingin menjaminkan sertifikatnya karena sedang membutuhkan banyak modal untuk merintis kembali usahanya.

Sebab, barang dagangannya saat ini sudah ludes diangkut oleh Satpol PP.

"Saya kan jualan es degan di Suramadu Pak, terus kalau ada Satpol PP itu kan saya dimarahi agar tidak jualan di pinggir embong (jalan raya). Kapan hari, maaf ya Pak, tenda saya itu diambil, terus termos saya juga diambil, terus pisau saya juga diambil, jadi saya harus beli lagi itu Pak," ujar Atikah kepada Jokowi.

Mendengar keluhan itu, Jokowi meminta kepada Satpol PP untuk bisa lebih bijaksana dalam memperlakukan masyarakat.

"Saya pesan ini kepada Satpol PP, jangan suka mengambili barang-barangnya masyarakat. Ingatkan enggak apa-apa, tapi jangan diambili," kata Jokowi.

Baca juga: Keluarga Jokowi Ikut Pilkada 2020, Bawaslu: Kita Awasi

Penulis : Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor : Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com