KOMPAS.com- Virus corona yang awalnya merebak di Wuhan, China juga mengancam wilayah lain di sekitarnya, yakni Jingzhou, Xiangyang.
Wabah tersebut memengaruhi harga-harga kebutuhan di Jingzhou, Xiangyang.
Salah satu anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Wuhan ranting Jingzhou, Xiangyang Muhammad Arief menuturkan, harga-harga melambung tinggi.
Termasuk harga masker yang menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat setempat saat ini.
"Kami kekurangan masker, harga masker sudah mencapai 100 yuan (sekitar Rp 190 ribu)," kata Arief yang juga merupakan mahasiswa MBBS (kedokteran umum), seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Padahal, mereka harus menggunakan masker untuk mencegah penularan virus corona.
Baca juga: Menko PMK: Indonesia Masih Aman dari Virus Corona
Pria asal Sidoarjo, Jawa Timur itu menuturkan, saat ini di Jingzhou dan Xiangyang ada puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih terisolasi.
Jumlahnya kurang lebih mencapai 24 orang.
Dari jumlah tersebut, satu di antaranya adalah ibu hamil dan satu lagi merupakan balita.
"Saya minta tolong juga untuk ditekankan kalau ada Ibu Hamil di sini, sangat berbahaya bila tidak segera dikeluarkan dari daerah karantina," ungkapnya, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Pemerintah setempat telah mengeluarkan imbauan untuk tidak keluar rumah jika tidak sangat perlu.
Ia memastikan, kebutuhan logistik dalam kondisi aman. "Walaupun memang harga-harga naik," ujarnya.
Baca juga: Cerita Wali Kota Tarakan Soal Anaknya yang Nyaris Terjebak di China Saat Corona Mewabah
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengungkapkan, evakuasi WNI dari Wuhan, China belum dapat dilakukan.