Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Indonesia di China: Harga Masker Capai Rp 190 Ribu

Kompas.com - 28/01/2020, 14:28 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Virus corona yang awalnya merebak di Wuhan, China juga mengancam wilayah lain di sekitarnya, yakni Jingzhou, Xiangyang.

Wabah tersebut memengaruhi harga-harga kebutuhan di Jingzhou, Xiangyang.

Salah satu anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Wuhan ranting Jingzhou, Xiangyang Muhammad Arief menuturkan, harga-harga melambung tinggi.

Termasuk harga masker yang menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat setempat saat ini.

"Kami kekurangan masker, harga masker sudah mencapai 100 yuan (sekitar Rp 190 ribu)," kata Arief yang juga merupakan mahasiswa MBBS (kedokteran umum), seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Padahal, mereka harus menggunakan masker untuk mencegah penularan virus corona.

Baca juga: Menko PMK: Indonesia Masih Aman dari Virus Corona

Ibu hamil dan balita

Petugas keamanan berpatroli di pasar ikan tradisional Huanan di kota Wuhan, China, Jumat (24/1/2020). Pasar ikan itu ditutup setelah virus corona yang mematikan dideteksi berasal dari pasar itu.AFP/HECTOR RETAMAL Petugas keamanan berpatroli di pasar ikan tradisional Huanan di kota Wuhan, China, Jumat (24/1/2020). Pasar ikan itu ditutup setelah virus corona yang mematikan dideteksi berasal dari pasar itu.

Pria asal Sidoarjo, Jawa Timur itu menuturkan, saat ini di Jingzhou dan Xiangyang ada puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih terisolasi.

Jumlahnya kurang lebih mencapai 24 orang.

Dari jumlah tersebut, satu di antaranya adalah ibu hamil dan satu lagi merupakan balita.

"Saya minta tolong juga untuk ditekankan kalau ada Ibu Hamil di sini, sangat berbahaya bila tidak segera dikeluarkan dari daerah karantina," ungkapnya, seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Pemerintah setempat telah mengeluarkan imbauan untuk tidak keluar rumah jika tidak sangat perlu.

Ia memastikan, kebutuhan logistik dalam kondisi aman. "Walaupun memang harga-harga naik," ujarnya.

Baca juga: Cerita Wali Kota Tarakan Soal Anaknya yang Nyaris Terjebak di China Saat Corona Mewabah

Evakuasi WNI

epa08161926 People wear masks as they walk in an empty street after Chinese New Year celebrations were cancelled in Beijing, China, 25 January 2020. On 25 January, the National Health Commission of China confirmed the death toll from the Wuhan coronavirus outbreak has risen to 41 with 1,287 cases of patients infected as of 24 January.  EPA-EFE/WU HONGWU HONG epa08161926 People wear masks as they walk in an empty street after Chinese New Year celebrations were cancelled in Beijing, China, 25 January 2020. On 25 January, the National Health Commission of China confirmed the death toll from the Wuhan coronavirus outbreak has risen to 41 with 1,287 cases of patients infected as of 24 January. EPA-EFE/WU HONG

Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengungkapkan, evakuasi WNI dari Wuhan, China belum dapat dilakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com