Aep Saepudin, kepala Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung mengatakan JK dan SR memiliki 8 orang anak termasuk Rizki.
Ia mengatakan jika JK dan SR masuk penjara karena dugaan penganiayaan harus dipertimbangkan pengasuhan anak-anaknya.
Menurut Aep, JK dan SR tidak memiliki rumah pribadi. Mereka dan anak-anaknya serta mertuanya masih menumpang di rumah majikannya.
Aep juga menyebut JK dan SR telah diminta keluar dari rumah majikannya.
Baca juga: Kronologi Bocah 9 Tahun Dianiaya Orangtuanya hingga Tewas, Dilakukan 2 Hari secara Bersamaan
"Kalau ibu Alit sudah bersedia merawat Rizki. Andaikata JK dan SR ditangani penyelidikan hingga penyidikan, anak-anak dan mertuanya harus nyaman dulu. JK dan SR belum punya rumah pribadi, masih numpang di majikannya. Yang punya rumah juga sudah meminta JK keluar dari rumah itu," jelasnya.
Dilansir dari TribunJabar.id Kasi Perlindungan Hak Anak Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Ade Bahrudinata, mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Pemprov Jabar untuk menangani Rizki, mulai dari kesehatan, catatan penduduk, hingga hukum.
Baca juga: Bocah 9 Tahun Tewas dengan Tubuh Lebam, Diduga Dianiaya Orangtuanya
"Untuk masalah hukumnya ini ditangani Polda Jabar karena kejadian ini dilaporkan oleh LPPA tingkat Jabar ke Polda," ujar Ade, Rabu (22/1/2020).
Ade mengatakan kasus Rizki sudah dilaporkan ke LPPA Jabar karena diduga tindak kekerasan.
Menurutnya, Polda Jabar sudah berkomitmen akan melanjutkan kasus tersebut. Tapi pemeriksaan ditunda dan mengutamakan Rizki yang dirawat di rumah sakit.
"Pihak Polda, sementara belum menahan orang tuanya (kandungnya) karena prioritaskan Rizki yang kedua masalah anak yang ditinggalkan (oleh orang tua rizki)," kata dia
Baca juga: Seorang Bocah di Kalbar Tewas Dianiaya, Ibu dan Ayah Tiri Diamankan
Sementara itu Nani Suryani (47), kakak orangtuang angkat Rizki bercerita tubuh bocah 7 tahun penuh luka seperti di dada, sikut, pantat, lutut, betis, wajah dan kepala.
Nani mengatakan luka yang paling fatal ada di kepala dan dokter menyebut ada gumpalan darah di otak karena benturan benda tumpul.
"Sekarang menunggu keajaiban Allah saja," kata Nani.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Editor: Farid Assifa), TribunJabar.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.