Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Tinggal Tulang Ditemukan Dalam Sumur di Lombok Timur

Kompas.com - 21/01/2020, 07:13 WIB
Karnia Septia,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Jenazah ditemukan di dalam sumur di sebuah kebun di Pringgabaya Utara, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (20/1/2020). 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram Nanang Sigit menyebutkan, pihaknya menerima laporan penemuan mayat di dalam sumur sekitar pukul 14.55 WITA.

Pihaknya langsung menerjunkan tim rescue dari Pos SAR Kayangan ke lokasi untuk melaksanakan evakuasi bersama TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) dan masyarakat.

Baca juga: Diduga Perkosa Anak Angkat, Pasutri di Bima Ditetapkan Jadi Tersangka

Dengan menggunakan beberapa peralatan, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah yang tinggal tulang belulang dari dalam sumur.

"Sekitar pukul 17.20 WITA, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban dengan kondisi bagian tubuh terpisah dan langsung diserahkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan identifikasi," kata Nanang dalam keterangan tertulis, Senin.

Nanang menyebutkan, jenazah berjenis kelamin laki-laki tersebut diduga adalah Jafarudin alias Jepo (40), warga Penggiling Ragi, Desa Pringgabaya Utara.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Timur AKP I Made Yogi Purusa Utama menyebutkan, Jepo yang bekerja di jasa penjualan tiket bus tersebut telah hilang lebih dari 20 hari.

"Pengakuan keluarga kalau korban hilang sekitar lebih 20 hari lamanya," kata Yogi dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Polda NTB Ungkap Perdagangan Orang Terkait Kasus Kematian TKI di Arab

Yogi menjelaskan, penemuan mayat berawal saat seorang warga mencari buah kelapa yang jatuh ke dalam sumur.

Warga lalu melaporkan penemuan kerangka manusia ini ke pihak kepolisian.

Yogi menjelaskan, selain kerangka korban, polisi juga menemukan barang bukti berupa pakaian korban, topi dan kartu yang bertuliskan nama perusahaan.

Saat ini, kasus temuan mayat tengah ditangani pihak kepolisian.

Sementara, bagian tulang belulang korban berada di kamar jenazah RS Selong.

"Pembuktian penyebab kematian harus jalan otopsi. Dari pihak keluarga tidak mau dilakukan otopsi," kata Yogi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com