Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tradisi Jelang Imlek di Klenteng Tay Kak Sie Semarang

Kompas.com - 19/01/2020, 14:22 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG.KOMPAS.com - Semerbak aroma dupa tercium ketika memasuki salah satu kelenteng di Kawasan Pecinan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kepulan asap dari ratusan lilin tampak memenuhi ruangan sembahyang mengiringi lantunan doa yang dipanjatkan.

Klenteng Tay Kak Sie namanya. Rumah ibadah yang berusia ratusan tahun ini terletak di Gang Lombok, Kelurahan Purwadinatan, Kecamatan Semarang Tengah.

Klenteng terbesar dan terlengkap di Jawa Tengah ini memiliki 29 Dewa Dewi.

Baca juga: Jelang Imlek, Pedagang Pernak-pernik di Glodok Raup Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Setiap menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, Klenteng Tay Kak Sie selalu rutin menggelar tradisi upacara Siang Sin Giu Hok yakni ritual mengantarkan dewa dewi ke kayangan.

Sabtu (18/1/2020), sejumlah warga keturunan Tionghoa satu persatu hadir untuk mengikuti ritual tersebut.

Di depan altar, mereka mengawalinya dengan memanjatkan doa terlebih dahulu kepada sang dewa.

Baca juga: Ada Car Free Night saat Malam Imlek di Pasar Gede Solo

Dipimpin Pandita Klenteng Tay Kak Sie, umat Tri Dharma tersebut melantunkan pembacaan parita suci secara khidmat.

 

Tradisi upacara Siang Sin Giu Hok yakni ritual mengantarkan dewa dewi ke kayangan di Klenteng Tay Kak Sie Semarang.KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Tradisi upacara Siang Sin Giu Hok yakni ritual mengantarkan dewa dewi ke kayangan di Klenteng Tay Kak Sie Semarang.
Usai pembacaan doa, tiba-tiba terdengar bunyi bedug diiringi suara lonceng yang dipukul sangat keras.

Rupanya hal tersebut sebagai penanda prosesi Siang Sin Giu Hok segera dimulai.

Tepat 16.00 WIB, puluhan umat lantas berkumpul di bagian tengah klenteng sembari membawa tampah berisi lembaran-lembaran kertas berisi doa-doa.

Kemudian, mereka membakar kertas tersebut sambil mengayunkan tampah dengan gerakan-gerakan yang berirama.

Selang beberapa lama kemudian api pun padam dan sisa abu pembakaran kertas terbang ke langit mengantarkan dewa pergi ke kayangan.

Usai ritual selesai, puluhan umat pun bersujud sebagai rasa terima kasih dan memanjatkan doa penutup.

Ketua Umum Yayasan Klenteng Tay Kak Sie Tanto Hermawan menjelaskan ritual ini rutin dilakukan tiap tahun untuk mengantarkan Sang Dewa naik ke kayangan menghadap Yang Maha Kuasa.

Tradisi upacara Siang Sin Giu Hok yakni ritual mengantarkan dewa dewi ke kayangan di Klenteng Tay Kak Sie Semarang.KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Tradisi upacara Siang Sin Giu Hok yakni ritual mengantarkan dewa dewi ke kayangan di Klenteng Tay Kak Sie Semarang.

Tanto meyakini Sang Dewa akan turun ke bumi tepat pada perayaan Imlek pada 25 Januari 2020 mendatang untuk membawakan keberkahan.

"Para Dewa Dapur akan naik ke kayangan untuk menghadap Yang Maha Kuasa. Karena Dewa Dapur mencatat laporan perbuatan baik dan buruk umat manusia. Maka manusia harus selalu berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari," kata Tanto saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (18/01/2020).

Tanto pun berharap di tahun Tikus ini, bangsa Indonesia diberikan kemakmuran dan hasil bumi yang melimpah.

”Semoga bangsa Indonesia aman dan tentram, cuaca baik, suasana bagus. Yang jelas semua bisa sesuai dan tepat pada waktunya. Berharap hasil bumi semua lancar. Dan diberikan kesehatan," pungkasnya.

Sementara itu, Pandita Klenteng Tay Kak Sie Agus Pratana mengatakan harapannya di tahun ini tentu lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Kita berharap tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Melalui ritual ini kita juga mengucapkan rasa terima kasih atas segala yang telah diberikan dalam hidup," jelas Pandita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com