Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2020, 09:58 WIB
Candra Setia Budi

Editor

 

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan komplain salah satu pengunjung di Rumah Makan (RM) Napinadar Malau yang berada di Tepi Jalinsum Medan-Sidikalang Km 15, Desa Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut), mendadak viral di media sosial.

Pasalnya, seorang pengunjung rumah makan tersebut tak terima lantaran harus membayar Rp 800.000 untuk makan dengan lauk dua ekor ayam napinadar, yang merupakan kuliner khas batak.

Dalam video yang berdurasi 2 menit 6 detik itu terlihat seorang wanita tak terima dengan harga tersebut kepada pemilik rumah makan.

Baca juga: Viral Tagihan Restoran Rp 1,6 Juta di Samosir, Pemilik: Biaya untuk Puluhan Orang

Dikutip dari Tribun-Medan.com, dalam perbincangan dengan pemilik warung, pelanggan menyampaikan supaya memberikan harga sewajarnya seperti warung kebanyakan yang menjual menu serupa di Dairi.

"Masa harga ayam segitu, yang benar aja. Memang segitu harganya. Ayam apa ini. Di batu 7 ada makanan kek gini, ngak segini harganya," ujar Pelanggan yang melakukan protes.

Pemilik warung pun menyampaikan supaya jangan makan ditempatnya jika tidak sanggup membayar.

"Memang segitu dua ekor. Ayam kampung. Yaudah kalau gak mau gak usah. Siapa suruh makan. Harganya pas," ujar pemilik warung kepada pengunjungn yang protes.

Baca juga: Viral Harga Rp 700.000 untuk Nasi dan 3 Lauk, Warung Lesehan Ini Ditutup Pemda

Pelanggan pun kembali melakukan protes dengan menyebut harga tersebut sudah tidak wajar lagi untuk jumlah makanan yang mereka pesan.

"Jangan sudah dalam perut, kalian bilang segini harganya, yang logikalah. Gak logika Rp 800.000. Bukan hotel berbintang ini kak," ujar pelanggan.

Mendengar komplain dari pelangganya, pemilik warung menuturkan bahwa memang harga makanan di warungnya Rp 800.000 untuk makanan yang dipesan pelanggan.

"Logika kak, berapa rupanya Rp 800.000. Mau gak hotel mau gak apa, memang segitu pas nya," ujarnya.

Baca juga: Tak Rela Merugi, Alasan Warga Gunungkidul Makan Daging Sapi Positif Antraks

Setelah viral di media sosial, Lambok Malau (35) anak pengusaha RM Malau mengatakan, orang yang memviralkan itu rombongan yang terdiri atas 10 orang.

Ia menjelaskan, untuk harga normal ayam potong napidar per potong yakni Rp 25.000, sedangkan per porsi (termasuk nasi, nasi tambah, potongan timun dan tomat, serta kuah sop) Rp 35.000.

Lambok mengatakan, ayam yang digunakan ialah ayam kampung, satu ekor ayam kampung dapat dibagi menjadi 14 potong daging.

"Jadi, ayam dua ekor menghasilkan 28 potong daging. Berhubung saat itu suasana libur Tahun Baru dan di Dairi sedang mewabah penyakit babi, membuat harga ayam kampung melambung tinggi di pasar. Harga satu ekor ayam kampung bisa tembus Rp 120.000 saat itu," katanya, Kamis (16/1/2020) dikutip dari Tribun-Medan.com.

Baca juga: Kisah Bayi Delfa, 3 Bulan Ditahan RS, Akhirnya Pulang Setelah Tagihan Biaya Dilunasi Donatur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com