TEGAL, KOMPAS.com - Warung lesehan Lamongan Indah di Jalan HOS Cokroaminoto, Slawi, Tegal, Jawa Tengah, menjadi viral di media sosial karena mematok harga luar biasa untuk pembelinya. Yakni, Rp 700.000 untuk seporsi nasi dan tiga lauk.
Warung lesehan ini milik Bu Anny (42) berjarak sekitar 100 meter ke arah timur dari perempatan PLN, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Slawi.
Sebelumnya diberitakan, akibat postingan di facebook yang viral, warung tersebut kemudian sempat sepi.
Di warung Lesehan Bu Anny tersebut ternyata memang tidak terdapat daftar menu yang mencantumkan harga.
Sehingga bisa jadi pembeli yang tidak tahu menjadi 'terjerumus' dengan patokan harga yang cukup mahal meski warung tersebut berada di Slawi, Tegal, yang notabene dekat dengan wilayah pesisir.
Baca juga: Viral Jual Seafood Terlalu Mahal, Pemilik Warung Lesehan: Ada Rupa Ada Harga
Pengakuan harga fantastis warung lesehan Bu Anny ini datang dari seorang pengguna Facebook dengan nama akun Tije Uyee Slalu.
Pemilik akun Tije Uyee Slalu tersebut terkena tagihan sebesar Rp 700.000 setelah makan dengan seporsi nasi, dua es teh, seporsi kepiting, udang, dan cumi.
Tije Uyee Slalu juga mengeluhkan warung Lesehan Bu Anny yang lokasinya di pinggir jalan namun mematok harga selangit.
Unggahan Tije Uyee Slalu ini pun semakin viral usai diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo.
Setelah kisah mereka viral di Instagram, @makassar_iinfo kembali mengunggah pengakuan seorang warga yang mengaku pernah ditagih sampai Rp 1,7 juta oleh warung lesehan Bu Anny.
Ada juga yang makan 2 porsi lele dan harus merogoh kocek sampai Rp 100.000.
Mematok harga tak wajar seperti ini, warung Lesehan Bu Anny pun langsung menjadi sorotan media maupun masyarakat.
Baca juga: Viral! Makan Bayar Rp 700 Ribu di Warung, Ini 4 Cara Menghindarinya
Dengan viralnya kasus tagihan selangit ini, akhirnya Pemda Tegal pun mengambil tindakan.
Sebagaimana diinfokan oleh akun Instagram @makassar_iinfo, Pemda Tegal akhirnya memutuskan untuk menertibkan alias menutup warung Lesehan Bu Anny.
"Penertiban ini dilakukan karena adanya keluhan dari warga mengenai harga yang terkesan 'menjebak'," tulis akun @makassar_iinfo dalam unggahan yang diposting kamis (30/5/2019).