Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Banjir di Jalan Protokol, Pemkot Surabaya Akan Temui Pengembang

Kompas.com - 17/01/2020, 11:47 WIB
Ghinan Salman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/1/2020) sore, sempat mengakibatkan banjir dan genangan air di beberapa lokasi.

Hujan deras selama lebih kurang 2 jam itu membuat sejumlah jalan protokol, seperti Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Adityawarman, Jalan Hayamwuruk dan Jalan Indragiri banjir.

Bahkan, pada Rabu sore kemarin, air yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono mencapai sekitar 1 meter.

Secara umum, terdapat 32 titik banjir yang terjadi di Surabaya.

Baca juga: Tak Ingin Disebut Kebanjiran, Pemkot Surabaya Sebut Hanya Genangan Air

Namun, dalam waktu sekitar 2 jam, genangan air pun terlihat langsung surut.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Muhammad Fikser mengatakan, kawasan Jalan Mayjen Sungkono memang jadi langganan banjir.

Menurut dia, topografi kawasan Jalan Mayjen Sungkono itu berbentuk cekungan, sehingga menjadi tempat penampungan air ketika turun hujan.

"Struktur tanah di situ memang cekung, itu menjadi permasalahan yang coba diselesaikan," kata Fikser di Surabaya, Kamis (16/1/2020).

Menurut Fikser, di atas dan di bawah kawasan Mayjen Sungkono sudah dipasang box culvert atau gorong-gorong besar, sehingga genangan air tersalurkan dan cepat surut.

Namun, di kawasan Ruko Darmo Park II dan Mayjen Sungkono, kata Fikser, belum bisa dipasang box culvert ukuran besar, karena sampai saat ini Pemkot Surabaya masih berkomunikasi dengan pengembang pemilik areal di sana.

Baca juga: Intip Strategi Pemkot Surabaya Atasi Banjir hingga Surut dalam 3 Jam

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengakui kendati kondisi rumah pompa sudah maksimal, terkadang ada beberapa penyebab yang membuat saluran air terhambat.

Salah satunya seperti dedaunan yang membuat saluran tersumbat, sehingga air tidak bisa masuk ke dalam saluran kemudian meluap ke jalan.

"Kadang ketika hujan disertai angin, ada dedaunan atau apa-apa itu menutup saluran. Sehingga air tidak bisa masuk ke box culvert," kata Erna.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com