Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Ditangkap, Sosiolog: Para Pengikut Akan Tersadar

Kompas.com - 17/01/2020, 09:53 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Setelah Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ditangkap, bagaimana nasib para pengikutnya?

Menurut dosen Fakultas Ilmu Budaya, Program Studi Ilmu Sejarah di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Tundjung Wahadi Sutirta, kelompok tersebut tak akan tahan lama. 

"Fenomena kelompok KAS itu kasuistis dan biasanya umurnya pendek. Para pengikutnya juga akan bubar setelah para pemimpinnya ditangkap," katanya saat dihubungi Kompas.com pada hari Kamis, (16/1/2020).

Baca juga:  Surat Terbuka Ratu Keraton Sejagat Jadi Viral, Sebut Gubernur Jateng Pak Ginanjar...

Menurut Tundjung, fenomena KAS di Purworejo itu dapat dikategorikan sebagai gerakan sosial milenaristik.

Gerakan ini mengajak pengikut kelompok tersebut untuk meyakini janji kehidupan lebih baik atau berharap kembalinya zaman keemasan seperti zaman keemasan Majapahit.

Selain itu, fakta yang terungkap setelah Toto dan Fanni ditangkap polisi pun juga mendorong para pengikutnya untuk tersadar. 

Sementara itu, Tundjung justru mengajak masyarakat untuk melihat konteks kenapa fenomena itu muncul.

"Menurut saya, konteks atau persepsi para pengikut memilih bergabung adalah perasaan tidak nyaman dan ingin mencari pencerahan. Hal ini yang seharusnya menjadi perhatian," katanya.

Menjadi wisata dadakan

Batu prasasti di Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) atau Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Senin (13/1/2020).TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati Batu prasasti di Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) atau Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Senin (13/1/2020).

Seperti diketahui, pasca-kehebohan tentang Keraton Agung Sejagat, banyak warga penasaran dan datang ke lokasi. 

"Penasaran gitu mas, kan Purworejo ini belum pernah ada sejarah yang mengatakan ada keraton, tiba-tiba muncul seperti ini, kan saya penasaran," kata Nur Anisa, warga Purworejo seperti dikutip dari Antara.

Sementara itu, jalan akses menuju Keraton Agung Sejagat (KAS) juga telah dipasangi garis polisi.

Menurut keterangan warga, garis polisi tersebut dipasang di beberapa titik, antara lain di pintu masuk utama ke KAS.

Lalu, di sisi utara bagian timur, kemudian di bagian barat dan di depan pintu masuk ruang sidang.

Garis polisi juga tampak dipasang mengelilingi prasasti batu yang berada di sebelah timur calon pendopo utama.

Tak hanya itu, aparat kepolisian dari TNI-Polri tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com