Kondisi sungai itu kini mengkhawatirkan. Selain dangkal karena sedimentasi, sampah juga memenuhi sungai.
Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, produksi sampah setiap harinya berkisar 800 ton. Dari jumlah itu 19 persen di antaranya sampah plastik.
Lebih jauh, kesadaran masyarakat tertib buang sampah pun belum memadai. Sering kali, sungai jadi sasaran buang sampah.
"Karena itu kita butuh mesin itu. Bahkan sungai itu jadi tempat buang sampah. Saya pernah tinjau lapangan, ada kasur yang ditemukan di Sungai Karang Mumus," pungkas Hadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.