Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hektar Sawah Gagal Tanam Akibat Pergerakan Tanah di Cianjur

Kompas.com - 15/01/2020, 10:48 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Dua hektar areal pesawahan di wilayah Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dipastikan gagal tanam menyusul pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cibadak, Desa Sukamahi.

Selain rusak akibat retakan, luasan sawah tersebut tidak bisa ditanami padi pada musim tanam awal tahun ini, karena saluran irigasi dialihkan untuk menghindari risiko longsor.

“Kalau irigasi tidak dialihkan, khawatir lokasi akan terbebani air yang masuk ke celah retakan yang bisa berpotensi longsor ke perkampungan,” kata Sekretaris BPBD Cianjur, Mokhamad Irfan Sofyan kepada Kompas.com, Rabu (15/01/2020).

Disebutkan, sebanyak 181 jiwa dari 51 kepala keluarga yang tinggal di perkampungan telah diungsikan sejak pergerakan tanah pertama kali terjadi, Sabtu (04/01/2020).

Baca juga: Tunggu Kajian PVMBG, Ratusan Warga Cianjur Masih Diungsikan Akibat Pergerakan Tanah

Belum ada retakan baru

“Saat ini warga yang terdampak masih mengungsi sementara di rumah-rumah penduduk di kampung sebelah, dan di sebuah pondok pesantren,” ujar dia.

Sejauh ini, ada dua retakan utama sepanjang 200-250 meter dengan kedalaman 1 hingga 2,5 meter, serta beberapa retakan kecil.

“Namun, sejak Jumat (10/01/2020), dari alat manual yang kita pasang di atas (lokasi pergerakan tanah), tidak terdeteksi lagi retakan baru,” katanya.

BPBD Cianjur sendiri telah mendirikan pos pantau, dan sebanyak 15 personel Retana (relawan tanggap bencana) disiagakan di lokasi untuk melakukan pemantauan dan piket 24 jam.

“Saat ini situasi sosial masih kondusif. termasuk ketersediaan air bersih dan kondisi kesehatan warga. Dinas Kesehatan juga sudah mendirikan posko kesehatan,” ujar dia.

Baca juga: Sepekan Terakhir, BPBD Catat 9 Kali Bencana di Cianjur

Tunggu kajian PVMBG

Irfan menambahkan, sejauh ini, BPBD Cianjur belum melakukan langkah lanjutan, termasuk menyiapkan tempat relokasi bagi para pengungsi.

Pihaknya masih menunggu hasil kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang rencananya baru akan terjun ke lokasi, Kamis besok (16/01/2020).

"Karenanya, kita tidak ingin spekulatif. Jadi, action kita di lapangan selanjutnya, yah menunggu hasil kajian nanti, apakah warga harus direlokasi permanen atau boleh dikembalikan ke rumahnya masing-masing,” kata Irfan.

Baca juga: Tebing Tanjakan Mala di Ruas Lintas Selatan Cianjur Longsor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com