Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Terakhir, BPBD Catat 9 Kali Bencana di Cianjur

Kompas.com - 14/01/2020, 07:38 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Sedikitnya sembilan kali bencana alam melanda wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dalam sepekan terakhir.

Sekretaris BPBD Cianjur Mokhamad Irfan Sofyan mengatakan bencana tanah longsor dan pergerakan tanah terjadi di lima wilayah di antaranya Sukaresmi, Kadupandak, Pagelaran, Cugenang, dan Naringgul.

“Pergerakan tanah di Sukaresmi mengakibatkan 200 warga diungsikan, karena kondisinya mengancam permukiman penduduk,” kata Irfan via telepon, Selasa (14/01/2020).

Baca juga: BPBD: 10 Titik Rawan Bencana di Cianjur Selatan Berpotensi Tsunami hingga Pergerakan Tanah

Meski tak ada korban jiwa maupun luka, bencana tersebut menyebabkan satu rumah warga rusak berat, irigasi jebol, dan dua hektare sawah mengalami gagal tanam.

“Termasuk yang terbaru tebing tanjakan Mala di Naringgul yang ambruk sebagian akibat longsor,” ujar dia.

Baca juga: Longsor di Tanjakan Mala Dibersihkan, Jalur Lintas Selatan Cianjur Kembali Lancar

Menurut dia, faktor pemicu terjadinya bencana dikarenakan curah hujan yang tinggi pasca kemarau panjang.

“Terkait kerugian materil, masih dilakukan pendataan di lapangan, mengingat masih ada beberapa lokasi yang terdampak,” kata Irfan.

Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengidentifikasi terdapat sepuluh spot atau titik rawan bencana di wilayah Cianjur.

Sekretaris BPBD Cianjur Mokhamad Irfan Sofyan mengatakan, sepuluh zona merah bencana itu tersebar merata, terutama di wilayah bagian selatan dan utara.

“Di selatan misalnya, bencana yang bisa mengancam setiap saat adalah pergerakan tanah, longsor, termasuk ancaman tsunami di kawasan pesisir pantai,” kata Irfan.

Selain itu, kata dia, ancaman banjir bandang berada di wilayah timur, dan sebagian utara, termasuk di dalam kota.

“Di kawasan kota juga rawan pohon tumbang. Kita sudah koordinasikan untuk pemangkasan pohon yang sekira sudah rapuh dan rawan tumbang,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com