Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Sarang Tawon Ndas Dievakuasi di Ngawi, yang Terakhir Berdiameter 1 Meter

Kompas.com - 08/01/2020, 14:37 WIB
Sukoco,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengevakuasi setidaknya 100 sarang tawon ndas dalam dua bulan terakhir.

“Sejak November kemarin di BPBD saja ada 50. Kalau ditambah relawan dari Jogorogo, Mantingan dan lainnya bisa mencapai 100 sarang,” ujar Kasie Kedaruratan BPBD Kabupaten Ngawi Alfian Wihaji Yudono saat dihubungi melalui telepon Rabu (8/1/2020).

Baca juga: Khawatir Sengat Warga, 2 Sarang Tawon Ndas Berukuran Jumbo Dievakuasi

Meski membahayakan, Alfian mengatakan, sarang tawon ndas tersebut tidak dimusnahkan tetapi dievakuasi ke hutan yang jauh dari perumahan warga.

“Banyak aktivis lingkungan yang nanya, yang pasti sarang tawon itu kami pindahkan saja ke hutan yang aman dari perumahan penduduk,” imbuhnya.

Baca juga: Pendaftar Calon Petugas KPPS Ngawi Harus Punya Akun Media Sosial

Meski BPBD Kabupaten Ngawi tidak memiliki peralatan untuk melakukan evakuasi tawon ndas, Alfian menuturkan, pihaknya tetap melakukan evakuasi setelah mendapatkan laporan dari warga.

Alfian mengatakan, warga khawatir dengan keberadaan sarang tawon ndas setelah sejumlah media memberitakan adanya korban tewas akibat disengat.

Untuk melakukan evaluasi, BPBD memanfaatkan jaket anti-api milik pemadam kebakaran Kabupaten Ngawi.

“Peralatan jaket anti-api itu juga pinjaman dari pemadam kebakaran. Kalu relawan melakukan evakuasi dengan peralatan seadanya,” katanya.

Baca juga: Terjaring OTT KPK, Bupati Sidoarjo: Aku Dewe Enggak Eruh, Kok

Pada Selasa malam, anggota BPBD dan relawan di Ngawi kembali melakukan evakuasi sarang tawon ndas berukuran jumbo.

"Yang satu di Jalan Dr Soetomo dan satu di Desa Macanan, diameternya 1 meter," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com