Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Gelar Rapat Tertutup untuk Operasi Pengamanan Natuna

Kompas.com - 04/01/2020, 10:45 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono melaksanakan pengendalian operasi siaga tempur terkait dengan adanya pelanggaraan di wilayah perairan laut Natuna Utara, Natuna, Kepulauan Riau.

Setibanya di Natuna, Yudo langsung menggelar rapat tertutup untuk melakukan pemetaan pengoperasian pengamanan utara perairan pulau laut, Natuna.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, operasi siaga tempur ini dilaksanakan oleh Koarmada 1 dan Koopsau 1 dengan alutsista yang sudah tergelar, mulai dari tiga KRI dan satu pesawat intai maritim dan satu pesawat Boeing TNI AU.

"Ada tambahan lain dan masih dalam perjalanan menuju Natuna, yakni dua KRI," katanya seperti dikutip dati keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/1/2020) malam.

Baca juga: Ketegasan Indonesia Tak Akui Klaim China soal Natuna hingga Siaga Tempur TNI

Selanjutnya dikatakan Pangkogabwilhan I bahwa operasi ini digelar untuk melaksanakan pengendalian wilayah laut, khususnya di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) laut Natuna Utara.

Penangkapan Illegal Fishing di Laut NatunaFika Nurul Ulya Penangkapan Illegal Fishing di Laut Natuna

Laksdya TNI Yudo Margono menambahkan bahwa sekarang ini wilayah Natuna Utara menjadi perhatian bersama sehingga operasi siaga tempur diarahkan ke Natuna Utara mulai tahun 2020.

"Operasi ini merupakan salah satu dari 18 operasi yang akan dilaksanakan Kogabwilhan I di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya," katanya.

Sebelumnya, kapal ikan asing (KIA) kembali marak menerobos perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Sejumlah nelayan Natuna merasa cemas lantaran sering bersinggunggan dengan kapal-kapal asing tersebut.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengeklaim telah menangkap tiga kapal asing Vietnam. Namun, masih ada kapal China yang menerobos wilayah Natuna.

Ketua Nelayan Kabupaten Natuna Herman mengatakan, kapal nelayan asing kerap masuk dan mencuri ikan di perairan Natuna.

Biasanya kapal-kapal pencuri ikan itu merambah ke titik koordinat 108 hingga 109 atau sebelah utara hingga timur pulau Laut.

“Rata-rata KIA asal Vietnam dan China, masuknya ke sana (titik koordinat 108 hingga 109 atau sebelah utara hingga timur pulau Laut),” katanya, Selasa (31/12/2019).

Baca juga: Tanggapi Kapal Asing Masuk ke Perairannya, Bupati Minta Natuna Jadi Provinsi Khusus

 

Herman mengatakan, koordinat 109 dan 109 memang bersinggungan langsung dengan laut China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com