Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Bersiap Hadapi Musim Hujan dan Waspada Potensi Bencana Banjir

Kompas.com - 03/01/2020, 16:10 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Khairina

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Basarnas Bali menyiagakan 66 personelnya menghadapi datangnya musim hujan.

Mereka disiagakan untuk membantu warga jika terjadi bencana saat musim hujan.

Kepala Kantor Basarnas Bali Hari Adi Purnomo mengatakan, 30 orang ditempatkan di Pos SAR Jimbaran dan sisanya disebar di Pos SAR Jembrana, Pos SAR Buleleng, dan Pos SAR Karangasem.

"Terlepas dari musim hujan, Kantor Basarnas Bali selalu siap baik itu kekuatan personel ataupun kesediaan alat utama dan peralatan SAR," kata Hari Adi Purnomo, Jumat (3/1/2020) siang.

Baca juga: 7 Hal Perlu Diperhatikan Orangtua agar Anak Tetap Sehat di Musim Hujan

Kesiapan itu termasuk pemeriksaan kembali fungsi peralataan-peralatan seperti kapal karet, motor tempel, dan jaket pelampung.

Ia menjelaskan kepada para anggotanya untuk terus koordinasi dengan instansi lainnya yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali.

Hari mengatakan, pihaknya dalam kebencanaan seperti halnya banjir yakni sebagai tim evakuasi, sementara itu leading sector-nya adalah BPBD.

Hari mengingatkan, di musim penghujan, selain banjir juga memungkinkan terjadinya longsor di dataran-dataran tinggi.

Tak lupa, Hari mengimbau kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi musim penghujan.

Misalnya, menyiapkan tas siaga berisi keperluan harian yang penting untuk kebutuhan sekitar dua hari, menempatkan dokumen-dokumen penting ke tempat yang aman, dan menyediakan alat penerang.

"Jika diperlukan masing-masing rumah menyediakan alat pelampung apabila kondisi mendesak," tambahnya.

Sementara, bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor, lebih baik mengungsi sementara jika tingkat curah hujan tinggi.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Waspadai Longsor di 8 Titik Ruas Jalur Selatan Cilacap

Sementara itu, selama tahun 2019, BPBD Provinsi Bali mencatat ada 1094 kejadian bencana yang terjadi di Bali.

Bencana tersebut didominasi bencana hidrometereologi seperti kekeringan, banjir, dan anah longsor.

Dari angka tersebut, BPBD Provinsi Bali mencatat dampak korban jiwa dua korban meninggal dan data kerugian sebesar Rp8.792.100.000.

Adapun proyeksi prakiraan bencana tahun 2020 yang harus diwaspadai adalah jenis bencana hidrometerologi dan geologi seperti kekeringan, cuaca ekstrim, gempa bumi, bencana vulkanologi seperti erupsi gunung api.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Made Rentin mengimbau masyarakat Bali agar tetap waspada dan menggunakan informasi peringatan dini yang terpercaya.

“Urusan bencana adalah urusan bersama, sinergi pemerintah dan masyarakat dengan mengutamakan kearifan lokal Bali akan menguatkan kesiapsiagaan bencana," kata Made Rentin, Jumat (3/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com