Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Ayu Selisa, Kerangka yang Ditemukan di Septic Tank pada Ibunda Sebelum Menghilang

Kompas.com - 26/12/2019, 20:07 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

Jika benar dibunuh oleh menantunya, Anik merasa apa yang dilakukan Edi bukan manusia lagi.

“Kenapa dulu tidak dikembalikan ke saya saja,” Ucapnya.

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya mengaku masih mendalami kemungkinan  dugaan pembunuhan terhadap Seli.

“Dugaan ada indikasi pembunuhan,” katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.

Pihak kepolisian masih mendalami keterangan saksi.

“Ada indikasi penyebabnya terjadinya itu karena pembunuhan. Karena kalau dilihat keberadaan kerangka itu ada di dalam septic tank, bukan di tempat umum atau (kondisi) terjatuh atau bagaimana,” katanya. 

Baca juga: Kerangka Manusia Ditemukan dalam Septic Tank di Bantul

Beberapa indikasi yang mengarah ke pembunuhan, di antaranya, Edi saat bunuh diri pun meninggalkan surat wasiat akan menyusul istrinya.

Apalagi kerangka ada dalam septic tank.

Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa lima orang saksi, di antaranya orang tua Edi, orang tua Seli, hingga dokter forensik. 

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan akan diperiksa saksi-saksi yang lain yang mengarah atau mengetahui kejadian tersebut. 

“Kalau dari penyelidikan saksi-saksi petunjuk yang ada mengarah Edi,” ucapnya. 

Untuk penyebab kematian, pihaknya masih perlu mendalami informasi dan keterangan lain.

Sebab, belum tampak adanya tanda kekerasan. Untuk itu, pihaknya berharap jika ada warga yang mengetahui untuk kooperatif dan mau bersaksi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com