Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerangka Manusia di "Septic Tank", Menantu Pemilik Rumah Hilang hingga Gelang dan Bordir Jadi Petunjuk

Kompas.com - 26/12/2019, 16:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor


KOMPAS.com- Kerangka manusia ditemukan di dalam septic tank rumah warga di Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Minggu (22/12/2019).

Usai dievakuasi, kerangka dibawa ke RS Bhayangkara, Yogyakarta.

Adapun, pemilik septic tank diketahui bernama Maluyo.

Pada awal penemuannya, warga menduga kerangka itu adalah Ayu Shelisa, menantu perempuan Maluyo yang hilang beberapa tahun lalu. Berikut fakta-gaktanya:

1. Gelang dan bordir jadi petunjuk

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya mengemukakan, identitas kerangka terungkap bermula dari proses visum.

Dokter Forensik RS Bhakti Polda DIY menemukan gelang hitam dan potongan bordir pakaian pada kerangka tersebut saat melakukan visum luar.

Polisi kemudian menunjukkan gelang dan bordir itu pada keluarga Ayu.

"Orangtua Ayu meyakini dan membenarkan terhadap barang tersebut milik anaknya Ayu Shelisa," kata Riko kepada wartawan, Rabu (25/12/2019).

Keluarga Ayu langsung membuat surat serah terima. Kerangka tersebut akhirnya dikebumikan atas permintaan keluarga.

Baca juga: Kerangka yang Ditemukan di Dalam Septic Tenk di Bantul Diperkirakan Perempuan

Hilang sejak 2009

Lokasi Penemuan Kerangka di Kasihan, Bantul, Yogyakarta Senin (23/12/2019)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Lokasi Penemuan Kerangka di Kasihan, Bantul, Yogyakarta Senin (23/12/2019)

Ayu Shelisa diketahui merupakan menantu Maluyo.

Ketua RT 7 Karangjati, Desa Bangunjiwo Suparno mengemukakan, Ayu menikah dengan putra Maluyo yang bernama Edi pada tahun 2006.

Namun pada 2009, Ayu menghilang secara misterius.

Sepuluh tahun setelah hilangnya Ayu, warga setempat kemudian dikejutkan dengan temuan kerangka manusia di septic tank milik Maluyo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com