PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Meski pelaku penusukan ayah dan anak di Desa Batu Belubang, Bangka Belitung sudah tertangkap, warga asal Selapan, Sumatera Selatan masih mengungsi di Mapolres Pangkal Pinang.
Diketahui, Selapan merupakan daerah asal pelaku penusukan, DC. Warga Selapan mengontrak di Desa Batu Berlubang.
Polisi masih menunggu hasil pertemuan dengan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung terkait nasib para pengungsi yang menginap di aula mapolres.
"Sampai kapan diungsikan di mapolres nanti tergantung hasil pertemuan dengan pemprov," kata Kapolres Pangkal Pinang AKBP Iman Risdiono S, di kantornya, Senin (23/12/2019).
Baca juga: Detik-detik Evakuasi 140 Warga Sumsel Pasca-penusukan Bapak dan Anak
Warga Selapan belum diperbolehkan pulang ke Desa Batu Belubang karena dikhawatirkan akan terjadi bentrok massa.
Mereka kini bertahan di mapolres dengan bantuan makanan dan pakaian dari dinas sosial setempat.
Polisi dibantu TNI mengevakuasi 140 warga Selapan termasuk anak-anak balita pada Sabtu malam setelah terjadi insiden penusukan terhadap ayah dan anak warga Desa Batu Belubang.
Warga Selapan yang bekerja di tambang timah inkonvensional selama ini tinggal dengan cara mengontrak di Desa Batu Belubang.
Kepala Desa Batu Belubang Darsih T Wulandari mengatakan, warga setempat meminta seluruh pendatang dari Selapan untuk segera pindah.
Warga setempat bahkan sempat mengepung kantor desa dan menyisir kediaman warga Selapan setelah insiden penusukan itu.