Kala itu, sekitar 1.373 jaring nelayang terkena tumpahan minyak Pertamina di Laut Jawa.
Bukan hanya itu. Sejumlah titik mangrove dan tambak garam milik 15 kelompok petani garam diduga juga terdampak tumpahan minyak.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan telah mengumpulkan Bupati Karawang dan Bekasi bersama Pertamina untuk membahas insiden minyak di Laut Jawa.
Salah satu pertemuan itu menghasilkan penetapan tanggap daurat diberlakukan selama 2,5 bulan.
Baca juga: 6 Fakta Baru Tumpahan Minyak Pertamina, Ribuan Jaring Nelayan Rusak hingga Tanggap Darurat 2,5 Bulan
Selain itu, Pertamina juga memberlakukan masa recovery hingga enam bulan dan melakukan perbaikan menyeluruh mulai dari dampak sosial hingga tekhnis termasuk memeriksa kualitas ikan.
"Kedua masa recovery 2-6 bulan berikutnya tergantung kecepatan. Yang harus di-recovery ekonomi warga, sosial dampak psikologis akan kami perhatikan, seperti di Bekasi mungkin tidak banyak warganya tapi pantainya terkena. Karena area yang terdampak tidak hanya garis batas Karawang tapi Bekasi," tutur kata Ridwan Kamil setelah rapat di Gedung Pakuan, Jumat (2/8/2019) petang.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan | Editor: Farid Assifa, Teuku Muhammad Valdy Arief, Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.