Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Desa Buluh Cina Kampar Masih Tinggi, Rendam Ratusan Rumah

Kompas.com - 19/12/2019, 20:19 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Dia menambahkan, rata-rata warga di Desa Buluh Cina tidak mengungsi saat banjir datang.

Untuk beraktivitas, warga menggunakan perahu. Karena, kata Siti, hampir semua warga memiliki perahu. 

"Warga di sini kebanyakan cari ikan. Jadi pada punya perahu semuanya," katanya.

Sementara itu, Siti mengaku masih membutuhkan bantuan. Sebab, bantuan yang diberikan pemerintah beberapa hari lalu belum memadai.

"Bantuan dari pemerintah sudah ada. Per KK (kepala keluarga) diberi beras 2 kilo, minyak goreng seperempat kilo, indomie 3 bungkus dan telur 7 butir. Tapi itu gak cukup. Kami harap masih ada bantuan dari pemerintah. Karena suami masih susah untuk bekerja. Cari ikan juga payah kalau air dalam," kata Siti.

Ribuan KK terdampak banjir

Sebagaimana diberitakan, banjir menggenangi permukiman warga di bantaran Sungai Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Ribuan rumah warga terdampak.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, sebanyak 7.967 KK yang terdampak banjir.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau Jim Gafur menyatakan, banjir di Kampar terdata sembilan kecamatan.

Kesembilan kecamatan itu, yakni Kecamatan Kampa, Kampar Kiri, Kampar Kiri Hilir, Tambang, Siak Hulu, Kampar Utara, Rumbio Jaya, Kampar dan Kecamatan Gunung Sahilan.

"Untuk jumlah KK yang terdampak banjir 7.967 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 21.689 orang," kata Jim dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (16/12/2019).

Selain rumah warga, lanjut dia, banjir juga merendam 99 unit fasilitas umum, seperti sekolah, rumah ibadah dan kantor pemerintahan.

Kemudian, banjir juga merendam 5.679 hektar lahan pertanian, seperti kebun sawit, karet, padi dan lainnya.

Mulai surut

Jim mengatakan, hingga hari ini di beberapa titik banjir sudah mulai surut setelah pintu waduk PLTA Koto Panjang diperkecil.

Bahkan, beberapa desa yang sebelumnya terdampak banjir, saat ini sudah mulai mengering.

"Banjir ini sifatnya fluktuatif. Jadi dibagian hulu sungai sudah berangsur surut, sedangkan dibagian hilir bertambah naik," kata Jim.

Sejauh ini, tambah dia, belum ada korban jiwa yang disebabkan bencana alam tersebut.

Meski demikian, Jim mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat beraktivitas di genangan banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com