Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Guru Meninggal Saat Isi e-Rapor, Sempat Mengeluh Pusing hingga Penghargaan Anumerta

Kompas.com - 18/12/2019, 05:38 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Garut meninggal dunia saat mengisi e-rapor di sekolah.

Yusuf (58), guru SMPN 2 Pangatikan tersebut ditemukan meninggal pada hari Senin (16/12/2019) di sekolah tempatnya berkerja.

Kepala Sekolah di SMPN 2 Pangatikan sempat mengeluh pusing hingga dibawa istirahat ke ruang kepala sekolah.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Garut akan memberikan penghargaan anumerta dan kenaikan pangkat satu tingkat kepada Yusuf

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Yusuf sempat mengeluh pusing

Yusuf yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah SMPN 2 Pangatikan, sempat mengeluh pusing saat bertugas mengisi e-Rapor.

"Meninggalnya jam 9 pagi tadi, sebelumnya membuka kegiatan pengisian e-Rapor, karena selain Wakasek Akademik, (Yusuf) operator juga di sekolah," jelas Kepala Sekolah SMPN 2 Pangatikan, Juhanda saat dihubungi, Senin (16/12/2019) malam.

Setelah mengeluh pusing dan dibawa ke ruang kepala sekolah, rekan-rekannya mengira Yusuf pingsan. Namun setelah diperiksa petugas dari Puskesmas, ternyata Yusuf meninggal dunia.

Baca juga: Isi e-Rapor Saat Sakit, Guru SMP Garut Meninggal di Sekolah

2. Korban akan pensiun dua tahun lagi

Menurut Juhanda, Yusuf adalah salah seorang guru yang merintis pendirian SMPN 2 Pangatikan.

Dia sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menyisakan masa kerja 2 tahun lagi.

"Hanya almarhum dan saya yang statusnya sudah PNS di sekolah," kata Juhanda.

Baca juga: Akhir Perjuangan Suami yang Obati Istrinya dengan Ganja, Fidelis Bebas dari Penjara

3. Korban sering jatuh sakit

Juhanda menuturkan, selama ini Yusuf memang sudah sering sakit-sakitan. Terakhir, Yusuf mengeluh sakit di dada karena asam lambung naik ke dada hingga membuat panas dan nyeri.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, almarhum patut dijadikan teladan bagi para guru-guru lainnya.

Meski dalam keadaan sakit, masih tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

“Almarhum harus jadi teladan bagi guru-guru lain, di masyarakat (di rumahnya) almarhum juga dikenal sebagai Ketua DKM masjid, jadi tokoh masyarakat juga,” katanya.

Baca juga: Nadiem Sebut Program Merdeka Belajar Sangat Berkaitan dengan Guru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com