Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi e-Rapor Saat Sakit, Guru SMP Garut Meninggal di Sekolah

Kompas.com - 16/12/2019, 21:12 WIB
Ari Maulana Karang,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Yusuf (58), guru SMPN 2 Pangatikan, Garut, Jawa Barat, Senin (16/12/2019) meninggal di sekolah tempatnya berkerja saat mengisi e-Rapor.

Sebelum meninggal, Yusuf yang juga Wakil Kepala Sekolah di SMPN 2 Pangatikan sempat mengeluh pusing hingga dibawa istirahat ke ruang kepala sekolah.

"Meninggalnya jam 9 pagi tadi, sebelumnya membuka kegiatan pengisian e-Rapor, karena selain Wakasek Akademik, (Yusuf) operator juga di sekolah," jelas Kepala Sekolah SMPN 2 Pangatikan, Juhanda saat dihubungi, Senin (16/12/2019) malam.

Setelah mengeluh pusing dan dibawa ke ruang kepala sekolah, rekan-rekannya mengira Yusuf pingsan. Namun setelah diperiksa petugas dari Puskesmas, ternyata Yusuf meninggal dunia.

Yusuf adalah salah seorang guru yang merintis pendirian SMPN 2 Pangatikan. Dia sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menyisakan masa kerja 2 tahun lagi.

"Hanya almarhum dan saya yang statusnya sudah PNS di sekolah," kata Juhanda.

Baca juga: Cerita Ones, Guru Pedalaman Papua Dapat Beasiswa di Rusia, Ingin Bangun Sekolah di Kampung Halaman

Juhanda menuturkan, selama ini Yusuf memang sudah sering sakit-sakitan. Terakhir, Yusuf mengeluh sakit di dada karena asam lambung naik ke dada hingga membuat panas dan nyeri.

Pengisian e-Rapor memang baru tahun ini dilakukan di SMPN 2 Pangatikan. Yusuf berperan sebagai operator. Dia dibantu dengan seorang operator lainnya.

"Jadi datanya dimasukan ke server yang dipegang almarhum, sudah dibantu operator dari SMPN 1 Pangatikan," katanya.

Baca juga: Nadiem Sebut Program Merdeka Belajar Sangat Berkaitan dengan Guru

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Cecep Firmansyah mengaku sudah mendengar kabar ada guru SMPN 2 Pangatikan yang meninggal. Namun, Cecep belum mengetahui pasti penyebabnya.

"Besok mau ke rumah duka dan sekolahnya, tadi informasinya baru dapat setelah Maghrib," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com