Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Istri Wabup Blitar Dilantik Menjadi Kades

Kompas.com - 17/12/2019, 17:39 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Bupati Blitar, Jawa Timur, Rijanto, mengukuhkan 167 kepala desa hasil pemilihan serentak di Pendopo Kabupaten Blitar, Jumat (13/12/2019).

Menariknya, dua di antara kades terpilih itu adalah istri sah dari Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo.

Kedua istri wabup itu adalah Halla Unariyanti (48) yang menjabat sebagai kades di Desa Bendosewu Kecamatan Talun dan Fendriana Anitasari (33) yang terpilih di Desa Wonorejo Kecamatan Talun.

Bagi Halla maupun Fendriana, pelantikan itu sendiri bisa jadi merupakan kesempatan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan mengingat keduanya sama-sama terpilih untuk masa periodesasi kedua jabatannya.

Baca juga: Daftar Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Guru TK di Blitar

Fendriana mengaku, akan memanfaatkan amanat masyarakatnya itu untuk meneruskan pekerjaan rumahnya yang belum usai, serta akan meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi.

"Agar bisa lebih baik lagi serta juga meneruskan visi dan misi yang belum selesai," ujar Fendriana, saat dihubungi, Selasa (17/12/2019).

Selain itu, pada periode ke dua jabatannya itu, dia mengaku akan fokus pada pengembangan dan penguatan atas dua hal, yakni BUMdes dan produk unggulan sebagai potensi besar desanya.

Itu menurutnya sejalur dengan 3 prioritas pengembangan desa sebagaimana yang diarahkan pemerintah pusat.

"Saya ambil dua itu karena di tempat kami tidak ada embung," ujar dia.

Selama menjalankan jabatannya, lanjut dia, senantiasa berusaha menjalankan roda pemerintahan secara akuntabel dan terbuka sesuai koridor aturan yang ada.

Fendriana mengungkap, tidak mempunyai latar belakang yang spesifik di bidang ilmu politik dan pemerintahan. Masalah-masalah di lapangan dan realitasnya itulah yang menjadi gurunya.

Hasil konsultasi dan masukan-masukan dari suaminya, terutama hal birokrasi dan regulasi, menurutnya juga bagian dari penguatannya untuk bisa menjalankan pemerintahan.

"Saya tentunya belajar dan berkonsultasi dengan Bapak," sambung dia.

Sedangkan hubungannya dengan Halla, selaku istri pertama Wabup Marhaenis, menurutnya selama ini terjalin cukup baik dan saling mendukung apalagi sesama kades.

Komunikasi yang terjalin itu menurutnya cukup cair karena tidak hanya membahas tentang suatu kebijakan-kebijakan desa, tetapi juga tentang keluarga.

"Setiap hari komunikasi, baik tentang kebijakan maupun tentang urusan dalam keluarga," lanjut dia.

Fendriana menampik jabatannya itu bagian dari politik dinasti maupun nepotisme karena memanfaatkan posisi suaminya yang menduduki jabatan penting di eksekutif.

"Itu mungkin hanya opini orang yang tidak suka saya," imbuh dia.

Baca juga: Bus Angkut Rombongan Guru TK Terguling di Blitar, 5 Orang Tewas

Menurutnya, keterpilihannya sebagai kades tidak diraihnya secara instan. Ada proses dan jalan panjang.

Kiprahnya selama bermasyarakatlah yang menurutnya menjadi magnet masyarakat memilihnya.

Fendriana menegaskan, masyarakat sudah mempercayakannya sebagai kades jauh sebelum suaminya menjabat sebagai wakil bupati.

"Sebelum Bapak menjadi Wabup, saya sudah menjadi kades duluan, yaitu di periode pertama saya." Pungkasnya.

Sementara itu, baik Halla Unariyanti maupun Marhaenis Urip Widodo belum bisa dikonfirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com