SUKABUMI, KOMPAS.com - Puluhan warga di Sukabumi, Jawa Barat kembali diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari peringatan Muludan, Minggu (15/12/2019).
Keracunan massal ini dialami warga perkampungan dua desa berbatasan di Kecamatan Nagrak yakni Kampung Barujagong RT 04 RW 10 Desa Cisarua dan Kampung Sinagarkolot RT 01 RW 08 Desa Nagrak Utara.
Kegiatan perayaan Muludan ini digelar di Kampung Barujagong, Sabtu (14/12/2019). Puluhan warga mulai merasakan mual, pusing dan muntah sejak Sabtu malam.
Data sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi mencatat jumlah warga diduga keracunan makanan sebanyak 94 pasien.
Baca juga: Ratusan Karyawan Garmen di Sleman Diduga Keracunan, Sampel Makan Siang Diperiksa
Puluhan pasien ini sebanyak 69 orang ditangani di Puskesmas Nagrak, sebanyak 24 orang ditangani di Posko kesehatan, 1 orang di Rumah Sakit Kartika Cibadak dan 2 orang di RSUD Sekarwangi Cibadak.
"Saat ini yang masih ditangani di Puskesmas Nagrak sebanyak 32 orang, dan 37 orang sudah dipulangkan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sukabumi Damayanti Pramasari saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (15/12/2019).
Dia menuturkan puluhan warga sebelumnya sempat mengonsumsi makanan berupa telur, gudeg nangka, mie, dan sambel dari acara peringatan Muludan, Sabtu (14/12/2019) pagi.
Warga lanjut dia mulai merasakan keluhan mulai pukul 23.00 Wib. Pasien pertama mulai datang ke Puskesmas Nagrak pada Minggu (15/12/2019) pukul jam 0.00 Wib.
"Keluhan pasien mayoritas mual, muntah dan diare. Semuanya langsung ditangani tim medis," ujar Damayanti.
Menurut Damayanti dalam kasus dugaan keracunan makanan ini pihaknya saat ini mengoptimalkan penanganan seluruh pasien.
Selain itu juga melakukan investigasi mengenai dugaan penyebabnya.
"Sekarang tim mengoptimalkan penanganan seluruh pasien," kata dia.
Baca juga: Ratusan Karyawan Garmen di Sleman Diduga Keracunan Usai Menyantap Makan Siang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.