Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2019, 18:36 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) kembali turun ke jalan untuk menyuarakan tuntutannya, Jumat (13/12/2019) siang.

Sekitar pukul 14.00 Wita, massa mulai mendatangi titik kumpul di parkir timur Lapangan Bajra Sandhi Renon, Denpasar.

Massa kemudian bergerak ke depan Kantor Gubernur Bali untuk berorasi dan menyampaikan tuntutan.

Koordinator ForBALI I Wayan "Gendo" Suardana mengatakakan, aksi kali ini utnuk menuntut dikeluarkannya instrumen hukum yang setingkat peraturan presiden (Perpres), yang menetapkan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi maritim.

Baca juga: Teluk Benoa Jadi Kawasan Konservasi, ForBALI Minta Perpres Tetap Direvisi

Menurut ForBALI, penerbitan Perpres yang secara khusus mengatur kawasan perairan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi maritim, secara langsung dapat menggugurkan Perpres Nomor 51 Tahun 2014.

Adapun, Perpres Nomor 51 tersebut sebelumnya sebagai dasar untuk melakukan reklamasi di Teluk Benoa.

"Meskipun KKP telah menetapkan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi perairan, upaya-upaya untuk memuluskan rencana reklamasi Teluk Benoa masih terjadi hingga saat ini," kata Gendo dalam orasinya.

Dalam aksi kali ini, ada lima pernyataan sikap dari ForBALI.

Berikut kelima tuntutan mereka:

1. Menuntut Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo untuk tidak mengkaji ulang pembatalan reklamasi Teluk Benoa.

Kemudian, menuntut Menteri Kelautan melakukan upaya-upaya untuk melanjutkan proses penetapan kawasan konservasi Teluk Benoa hingga menjadi Perpres.

2. Menuntut Menteri Edhy Prabowo segera menjalankan rekomendasi Komisi IV DPR RI hasil rapat kerja antara Komisi IV DPR RI dengan KKP pada 2015, untuk tidak melanjutkan reklamasi Teluk Benoa.

3. Meminta Pemerintah Provinsi Bali melakukan upaya untuk mendorong percepatan penerbitan Perpres yang menguatkan status konservasi maritim Teluk Benoa.

4. Meminta Presiden Joko Widodo segera menerbitkan Perpres untuk memperkuat status Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi maritim.

5. Meminta Presiden Joko Widodo untuk membatalkan Perpres No 51 Tahun 2014 tentang perubahan atas Perpres No 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.

Kemudian, memberlakukan kembali Perpres No 45 Tahun 2011 atau menerbitkan Perpres yang menetapkan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi maritim.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com