Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Hari Pohon Sedunia Diperingati dengan Memeluk Pohon

Kompas.com - 22/11/2019, 15:02 WIB
Rosyid A Azhar ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Peringatan Hari Pohon Sedunia yang jatuh pada 21 November 2019 diramaikan banyak warga Gorontalo dengan memeluk dan menanam pohon di sekitar.

Foto-foto warga menghiasi media sosial dan menjadi viral.

Perayaan ini diinisiasi oleh Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) yang sejak Kamis (21/11/2019) pagi telah menggelar perayaan di SMA Negeri 2 Limboto.

Mereka menanam pohon, memberikan pendidikan lingkungan dan juga mengajak ratusan siswa dan guru memeluk pohon di halaman sekolah.

Beragam cara mencintai pohon ditunjukkan oleh warga, seperti yang dilakukan oleh Harry Gobel.

Baca juga: Nangka Salak dan Bubur, Berkah bagi Petani di Sikka Tiap November

Pengelola homestay Harry Mimin di Kabupaten Gorontalo ini memanjat pohon dan memeluk sebuah dahan.

Pohon ketapang raksasa yang dipeluk ini berada di pinggir laut.

Berikut tulisan Harry Gobel pada akun Facebook miliknya:

“Jangan memotong pohon, jangan memotong kehidupan.

Jangan memotong pohon jika anda ingin udara dingin.

Jangan membuat pohon langka, jaga mereka dengan peduli.

Setiap bagian dunia adalah hijau, setiap hati manusia adalah hijau.

Selamat Hari Pohon Sedunia, 21 November 2019,”.

Lain lagi dengan Pipin Idris. Warga Kecamatan Lemito, Kabupaten Pohuwato ini memeluk sebuah pohon mati yang telah diukirnya di Taman kota.

Kayu kering ini telah disulap menjadi ukiran yang berbentuk burung maleo, kuda, penari saronde, pemain gambusi dan satwa lainnya.

“Dari pada ditebang, kayu besar yang telah mati ini saya ukir dengan tema budaya dan lingkungan, masyarakat bisa menikmati,” kata Pipin Idris.

Sementara itu, di ujung barat Provinsi Gorontalo, seorang Suku Bajau bernama Umar Pasandre memanjat pohon bakau tua untuk diabadikan temannya di hutan mangrove yang dikelola masyarakat Bajau serumput.

Umar Pasandre adalah tokoh masyarakat yang bersama kelompok Paddakauang melakukan penanaman mangrove di kawasan seluas lebih dari 140 hektar ini.

“Bagi warga Suku Bajau, pohon bakau adalah sahabat. Pohon ini telah memberi manfaat, termasuk menjadi rumah dan tempat memijah ikan,” kata Umar Pasandre.

Umar Pasandre dengan cekatan memanjat pohon bakau yang memiliki diameter besar.

Bahkan, rangkulan kedua tanggannya tak mampu memeluk pohon sepenuhnya.

Gairah untuk memperingati hari pohon juga dilakukan di dalam gedung-gedung.

Budiyanto Sidiki selaku Kepala Badan perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapppeda) Provinsi Gorontalo tidak mau kalah.

Dengan mengenakan upiah karanji, kopiah anyaman rumput khas Gorontalo, ia memeluk sebuah pohon.

Hal serupa juga dilakukan oleh Haris Tome, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Gorontalo.

Ia memeluk sebatang pohon di tepi jalan. Tidak hanya itu, ia juga membantu perayaan hari pohon sedunia yang dilakukan di SMA Negeri 2 Limboto.

Perayaan hari pohon sedunia ini terasa berarti di saat cuaca Gorontalo sangat panas dan kering.

Setiap warga merasakan sengatan matahari. Selama ini, mereka lebih banyak memilih beraktivitas di dalam rumah untuk menghindari teriknya matahari.

Dalam kondisi kemarau panjang seperti ini, setiap warga merasakan fungsi dan manfaat pohon di sekitar rumahnya. 

Baca juga: Kasus Nenek Palsu di Surabaya Berujung Vonis 2 Tahun Penjara

Baca juga: Gadis 15 Tahun Jadi Korban Pencabulan Dokter di Mojokerto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com