Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Kuswanto Pascaoperasi, Tulang Pinggul Hilang, Feses Bocor di Bekas Jahitan Perut

Kompas.com - 20/11/2019, 06:00 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Dulu meski kaki saya sakit, saya masih bisa berjalan dengan tongkat dan jalani hidup dengan normal. Saya hanya meminta pertanggungjawaban dari tim medis yang telah membuat saya begini."

"Tolong kembalikan tulang dan keutuhan tubuhku. Saya ingin sehat kembali. Ya Alloh, sakit tubuh ini," lirih Kuswanto, lulusan Madrasah Tsanawiyah ini.

Dalam keseharian, Kuswanto hanya bisa menunggu suapan nasi dengan lauk seadanya dari ibundanya, Sukartini (50).

Terkadang, Kuswanto pun meminta ibundanya untuk menyalakan televisi sebagai sarana hiburan memecah kesepian di rumah kecil nan sederhana itu. 

Petugas Puskesmas setempat yang merasa iba pun rela memberikan perawatan gratis, seperti membersihkan luka dan mengganti perban serta kantong kolostomi saban hari.

"Pasca operasi, masih diharuskan kontrol sebulan sekali. Memang semua biaya tercover BPJS, namun biaya akomodasi kami sudah tak mampu. Apalagi, kami hanya buruh tani," sambung Sukartini.

Baca juga: Derita Rosma, Bocah Penderita Lumpuh yang Ditelantarkan Ibu Kandung

Terjatuh sebelum divonis tulang keropos

Ayah Kuswanto, Suparno (60), mengatakan, sebelum divonis mengidap tulang keropos pada bagian tulang paha kanan atas, Kuswanto terlebih dulu mengalami cedera saat bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta.

Saat itu ketika berjalan tanpa alas kaki, kaki kanan Kuswanto menginjak batu hingga akhirnya jatuh tersungkur.

Sejak saat itu kaki kanan Kuswanto mengalami pembengkakan hingga menuntunnya untuk balik ke kampung halaman.

"Sepulang nguli dari Jakarta, kaki kanannya bengkak. Perlahan kaki kanannya sakit hingga harus berjalan dengan tongkat. Waktu itu hanya periksa ke pengobatan tradisional karena kami pikir hanya luka biasa saja. Sampai akhirnya karena tak kunjung sembuh, kami ke rumah sakit," tutur Suparno.

Orangtua Kuswanto berharap supaya pemerintah sudi memerhatikan nasib bungsu dari tiga bersaudara itu.

Mereka pun mengaku sudah tak bisa berbuat apa apa lagi dengan kondisi yang dialami oleh Kuswanto. Bahkan, sambung Suparno, pihak medis yang telah menangani operasi pembedahan Kuswanto tak pernah sekalipun menghubungi keluarganya.

"Kami ini siapa, hanya orang kecil yang tak tahu apa-apa. Mau menuntut juga tak berani. Istilahnya tak ada tanggungjawab dari sana. Kami terus berdoa semoga ada keajaiban dari Allah. Kami pasrah. Jangankan kontrol atau periksa ke dokter, uang saja sudah tidak punya. Tolong bantu kami," pungkas Suparno.

Baca juga: Kisah Fendi, Derita Penyakit Misterius 4 Tahun Terbaring Kaku Seperti Kayu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com