Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2019, 05:44 WIB
Himawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pimpinan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar memastikan tak akan meliburkan mahasiswa meski dalam sepelan terakhir terus terjadi penyerangan oleh orang tak dikenal (OTK) di dalam kampus yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar itu. 

Wakil Rektor III UMI Prof Laode Husein mengatakan proses kegiatan akademik maupun acara-acara seminar yang diselenggarakan di dalam kampus tetap berjalan seperti biasanya. 

"Saya kira dengan kejadian hari ini, pihak rektorat tidak ada kebijakan untuk meliburkan. Perkuliahan tetap berjalan seperti sedia kala," ujar Laode ketika diwawancara di ruangannya, Senin (18/11/2019).

Untuk memastikan kegiatan perkuliahan berjalan aman, Laode berujar bahwa pihak rektorat telah meminta bantuan polisi berjaga di dalam kampus sampai waktu yang tidak ditentukan. 

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Perusak Kampus dan Sekretariat Mapala UMI Makassar

"Untuk antisipasi saya tetap harap bantuan keamanan pihak kepolisian, dan pengamanan internal kita perketat, sampai kondusif," ungkap Laode. 

Terkait penyerangan kampus dan pembakaran sekretariat eks UKM Mapala hari ini, Laode menegaskan akan memberikan sanski yang berat bila pelakunua berasal dari kalangan mahasiswa UMI. 

Untuk itu ia pun berharap kepolisian segera menangkap pelakunya sembari menyediakan sanksi administrasi bagi pelaku penyerangan tersebut. 

"Dari pihak kampus sudah jelas sikapnya untuk siapapun melanggar hukum itu akan diproses sesuai hukum yang berlaku," terang Laode. 

"Kita harapkan proses hukumnya jalan, begitu ada pengembangan sebagai tersangka yang terlibat dengan penyerangan langsung kita drop out atau kita kembalikan ke orang tuanya," pungkasnya. 

Baca juga: Kronologi Penyerangan dan Pembakaran Sekretariat Mapala UMI Makassar oleh OTK

Diserang OTK, 1 mahasiswa tewas

Dalam sepekan terakhir, berbagai penyerangan yang dilakukan OTK terjadi di dalam kampus UMI.

Peristiwa ini bermula, pada Selasa 12 November lalu yang menyebabkan mahasiswa Fakultas Hukum UMI Andi Fredi Akirmas tewas ditikam oleh OTK tersebut. 

Belakangan penyidik Polrestabes Makassar menangkap tiga pelaku penyerangan tersebut termasuk penikam Andi Fredi yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri UMI Makassar. 

Ketiganya pun kini sudah di-DO oleh pihak kampus. Sementara penyidik, masih menyatakan 8 pelaku yang berstatus DPO hingga kini. 

Baca juga: Sekretariat Mapala UMI Makassar Dibakar OTK

"Dihimbau segera menyerahkan diri sebelum dijemput 'paksa' Jatanras," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko kemarin. 

Terakhir penyerangan OTK kembali terjadi Senin 18 November 2019 sore.

Imbas dari penyerangan itu beberapa ruangan di UMI mengalami kerusakan dan sekretariat eks UKM Mapala UMI ikut terbakar. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com